SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) ke-XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Alila Solo, Senin (21/11/2022).
Pada sambutannya, Presiden Jokowi menyebut jika calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ada di ruangan ini.
Seperti diketahui, hadir dalam pembukaan Munas HIPMI ini, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang ramai digadang-gadang sebagai capres.
Lalu ada Menteri BUMN Erick Thohir yang santer diisukan sebagai capres maupun cawapres.
"Saya titip pada calon-calon presiden dan calon wakil presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa," ujar Presiden Jokowi, saat membuka Munas HIPMI di Hotel Alila Solo, Senin (21/11/2022).
Sontak, para peserta Munas HIPMI dan tamu undangan yang hadir langsung bertepuk tangan dan tertawa.
"Tapi tadi secara blak- blakan Pak Menteri Investasi sudah sampaikan, jadi saya tidak usah mengulang," katanya.
Presiden Jokowi pun titip, dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini. Semua harus menjaga agar kondusivitas, situasi politik itu tetap adem kalau bisa.
"Kalau enggak bisa paling banter ya anget, tapi jangan panas. Karena situasinya tidak normal, hati-hati situasi ini sedang tidak normal," tandas dia.
Baca Juga: Tegas! Jokowi Wanti-wanti Para Capres dan Cawapres 2024 Tak Politisasi Agama
Mantan Gubernur DKI Jakarta pun sudah menyampaikan berkali-kali, 14 negara sudah masuk posisi menjadi pasiennya IMF (Bank Dunia). Tahun 1997-1998, itu hanya lima negara tapi sudah geger, tapi ini sudah 14 negara masuk pasiennya IMF.
"28 negara ngantri di depan pintu IMF, diperkirakan itu sampai angka 66. Itu tidak mungkin mendapatkan bantuan semuanya, tidak mungkin karena keterbatasan dari IMF," sambungnya.
"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit syukur bisa adem. Debat silahkan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik, silahkan tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak dan jangan," papar dia.
Presiden Jokowi minta kepada capres dan cawapres untuk tidak membawa politik-politik SARA, jangan. Tapi lakukan politik-politik gagasan dan ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas
"Politisasi agama, jangan. Kita sudah merasa dan itu terbawa lama, hindari ini. Itu sangat berbahaya bagi bangsa sebesar Indonesia ini, Indonesia itu sangat beragam," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Miris! SDN 27 Kauman Kota Solo Hanya Terima 1 Siswa
-
Buruh Eks PT Sritex Resah dan Khawatir Usai Kejagung Sita 72 Mobil Mewah
-
Dikejar Warga Usai Jambret di Depan SMPN 1 Grogol, Dua Residivis Babak-belur Diamankan Polisi
-
Kandungan Utama Evowhey Protein yang Bermanfaat Besar
-
Pupuk Palsu Gegerkan Boyolali: Polda Jateng Bongkar Sindikat Bertahun-tahun