Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 14 November 2022 | 06:00 WIB
Ilustrasi Psikolog mengungkapkan bahwa anak yang dibiarkan memilih bidang kesukaannya sendiri akan lebih merasa berdaya dan dihargai. (freepik.com/gpointstudio)

SuaraSurakarta.id - Memahami minat dan bakat anak sepertinya kini wajib dilakukan oleh orang tua. Namun demikian memaksa minat yang tidak disukai anak tidak dianjurkan. 

Psikolog anak Erika Kamaria Yamin, M.Psi mengungkapkan bahwa anak yang dibiarkan memilih bidang kesukaannya sendiri akan lebih merasa berdaya dan dihargai.

"Ketika anak memilih sendiri, tentu anak juga akan merasa berdaya. Dan ketika orangtuanya mendukung, anak juga merasa berharga bahwa pendapatnya dihargai," kata Erika dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/11/2022).

"Itu bukan hanya sekedar mengasah akademisnya tapi juga mengasah self-esteem di mana itu juga penting untuk anak," sambungnya.

Baca Juga: Dear Parents, Sudahkah Mengetahui Minat dan Bakat yang Dimiliki Anak?

Kendati demikian, Erika mengatakan memang masih banyak ditemui orangtua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap bakat hingga karir anaknya di masa depan. Sehingga, masih ada pula orangtua yang tak membiarkan anaknya memilih bidang kesukaannya sendiri.

Erika menjelaskan, hal tersebut bisa terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya karena sang orang tua memiliki harapan yang ketika dahulu tidak bisa dia wujudkan.

"Tapi memang sering ditemui banyak orangtua yang memiliki ekspektasi. Bisa jadi orangtuanya dulu punya harapan yang nggak bisa kesampaian lalu dilimpahkan ke anak. Tapi sebenarnya yang ideal adalah bukan memaksakan," jelas Erika.

"Karena kalau memaksakan, analoginya adalah misal kita nggak suka makan durian, terus dipaksa makan durian karena enak banget menurut maminya. Tapi kalau kita nggak suka kan nggak enak," lanjutnya.

Tips bagi orang tua

Baca Juga: 5 Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat agar Tidak Salah Pilih

Erika membagikan, sebagai orangtua hal terpenting yang harus dilakukan adalah dengan mengajak sang anak berdiskusi. Dengan demikian, orang tua juga dapat memahami keinginan dan impian sang anak.

Orangtua juga tak perlu terburu-buru untuk mengetahui dan menggali minat serta bakat sang anak. Sebab, setiap jenjang usia anak memiliki treatment yang berbeda.

"Jadi peran orangtua adalah mengajak anak diskusi. Benar nggak kamu maunya ini gitu. Kasih tahu juga yang ada di baliknya itu bagaimana. Jadi komunikasi dua arah memang penting," papar Erika.

"Sebenarnya nggak perlu khawatir dan setiap jenjang usia itu treatment-nya berbeda. Sebenarnya nggak harus buru-buru untuk menemukan dia ini bakatnya dimana. Karena bagi anak usia dini itu perjalanannya masih panjang sekali," tambahnya.

Untuk anak usia dini, hal yang penting dilakukan oleh orangtua adalah dengan memberikan stimulasi dan eksplorasi kepada sang anak. Setelah usia sekolah dasar, biasanya anak pun akan lebih mengembangkan potensinya.

Ketika menginjak usia SMP, Erika menjelaskan bahwa di masa inilah hasil dari bakat dan minat anak akan mulai terlihat. Dari usia ini pula, orangtua dapat mengarahkan jenjang pendidikan hingga karir anak ke depannya.

"Kalau untuk anak usia dini, paling penting itu adalah stimulasi dan eksplorasi. Jadi mereka bisa paham. Ketika sudah sekolah dasar, biasanya mereka mulai mengembangkan potensinya," ujar Erika.

"Habis itu di usia SMP, biasanya sudah mulai kelihatan hasilnya. Tiba-tiba, wah anak ini dari pengalaman dia eksplorasi ketahuan dia jagonya di sini kelamahannya di sini. Jadi sudah mulai bisa dipetakan dengan lebih kongkrit," sambungnya.

Terakhir, Erika berpesan agar orangtua bisa peka sejak anak berada di usia dini. Misalnya ketika anak bermain, coba lah untuk lebih peka terhadap respon dan pilihan-pilihan anak.

"Poin yang paling penting adalah sedari dini itu peka. Pekanya itu dengan observasi kesukaan anak apa. Kalau anak main tuh sukanya main apa sih gitu ya," tutur Erika.

"Lalu yang penting adalah komunikasi dua arah, sehingga orang tua juga bisa dapat feedback anaknya suka nggak sama kegiatan yang lagi dilakuin. Enjoy nggak," pungkasnya.

Load More