SuaraSurakarta.id - Gaya hidup buruk memiliki dampak pada kesehatan seseorang. Mudah terpapar penyakit pneumonia menjadi resikonya.
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUI Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), mengingatkan gaya hidup tak sehat seperti merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia.
Selain itu, mengonsumsi alkohol, dan bekerja di tempat-tempat yang mudah terpapar asap, gas, dan bahan kimia berbahaya juga menyebabkan orang berisiko terkena penyakit ini.
“Setiap orang memiliki risiko terkena pneumonia, dan risiko tersebut meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan lansia di atas 65 tahun," kata Raden dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/11/2022).
Baca Juga: 3 Hal yang Dapat Menyebabkan Seseorang Selalu Merasa Kurang
Diah menyarankan orang-orang menggunakan masker ketikan berada di luar, tidak menambahkan polutan yaitu merokok, serta menjaga kestabilan daya tahan tubuh demi mencegah terkena pneumonia.
Sebenarnya, selain gaya hidup, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang dapat terkena penyakit pneumonia, yaitu memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti penyakit kronik seperti PPOK, asma, gagal jantung serta kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, dan penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh.
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada segala usia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, dan jamur.
Namun, penyebab utama penumonia yakni bakteri S. Penumonia dan 20 - 25 persen kasus penumonia disebabkan oleh bakteri tersebut.
"Apabila terserang pneumonia, mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas," kata Diah.
Baca Juga: 5 Buah Ini Bisa Bantu Menghilangkan Lemak Perut, Apa Saja?
Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sesak nafas, batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, demam, berkeringat dan menggigil, hilang nafsu makan, nyeri dada, serta nafas cepat dan pendek.
Penyebaran pneumonia melalui cairan saat pasien batuk atau bersin dan dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Berita Terkait
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Jaga Imun Tubuh dan Gaya Hidup Sehat, Cara Efektif Antisipasi Wabah Cacar Air
-
Fenomena Lipstick Effect: Korban FOMO atau Memang Tak Bijak Mengatur Uang?
-
Gaya Hidup Sehat untuk Tulang Kuat: Olahraga dan Kebiasaan Ini yang Harus Diterapkan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga