Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 10 November 2022 | 14:11 WIB
Bekas rumah Soeharto yang merupakan dokter pribadi Bung Karno di Tegalgondo, Kabupaten Klaten, Kamis (10/11/2022). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh, Senin (7/11/2022).

Dari kelima tokoh tersebut, salah satunya adalah DR. dr. H. R. Soeharto. Dia merupakan tokoh dari RT 03 RW 06 Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten.

Rumah Soeharto berada di pinggir Jalan Solo-Jogja Kabupaten Klaten, tepatnya di selatan Pasar Tegalgondo. Hanya saja rumah kecil Soeharto sekarang sudah beberapa kali beralih tangan, sekarang malah jadi pertokoan.

Soeharto sendiri merupakan putra asli Kelahiran Klaten yang dikenal sebagai dokter pribadi mantan presiden Sukoharjo. Beliau lahir pada 24 Desember 1908 dan wafat, 30 November 2000 diusia 91 tahun.

Baca Juga: Jokowi Posting Ucapan Hari Pahlawan di Media Sosial, Warganet Malah Salfok Sama Kucing Oyen

Sekretaris Desa (Sekdes) Tegalgondo, Suwadi mengaku senang dan bangga ada putra asli Desa Tegalgondo yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pihaknya pun berterima kasih kepada pemerintah yang telah menganugerahi tokoh kelahiran Desa Tegalgondo ini. Apalagi telah bermanfaat dan berjuang bagi negara.

"Senang pastinya. Ini bisa menjadi inspirasi bagi warga dan generasi muda," ujar dia saat ditemui, Kamis (10/11/2022).

Suwadi bercerita warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalgondo awalnya tidak tahun sosok dokter Soeharto yang dianugerahi gelar pahlawan.

Menurutnya, sebelum pengajuan keluarga dokter Soeharto datang kesini membawa buku silsilah dan bercerita untuk menelusuri. Bahwa sosok dokter Soeharto itu adalah orang yang dipercaya Presiden Sukarno sebagai dokter pribadinya.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa 10 November yang Diperingati Sebagai Hari Pahlawan

Keluarga juga bercerita jika dokter Soeharto itu kelahiran Desa Tegalgondo, Klaten. Rumahnya dulu itu di selatan Pasar Tegalgondo, dari keluarga juga sempat berkunjung ke sana yang sekarang sudah jadi toko.

"Awalnya itu kita tidak tahu soal Soeharto, lalu dari keluarga datang ke sini. Dari buku silsilah yang dibawa keluarga, kita cocokan dengan peta Desa Tegalgondo sebelum tahun 1960-an ternyata cocok," papar dia.

"Tahunya itu dulu tanah negara kemudian dilelangkan jadi milik warga. Dari keluarga atau ahli waris sudah diberitahu, bahwa di sinilah letaknya kalau sesuai buku silsilah yang dibawa," sambungnya.

Suwadi mengatakan, setelah berkas-berkas yang dibawah itu cocok kemudian melanjutkan prosesnya. Diseminarkan oleh Universitas Gajahmada (UGM). Penelitian-penelitian soal dokter Soeharto itu dari UGM.

"Jadi terus terang, kita itu tidak tahu asal usulnya. Apalagi ahli waris atau keluarga tidak ada yang di sini, bahkan saat dokter Soeharto wafat tidak dimakamkan di wilayah Klaten tapi di Jawa Timur (Jatim)," ungkap dia.

Suwadi berharap sosok dokter Soeharto ini menjadi inspirasi dan keteladanan warga Tegalgondo khususnya dan warga luas. 

"Ini bisa mendorong warga untuk belajar dan menjadi orang pintar seperti Soeharto. Bisa berguna bagi warga, bangsa dan negara," imbuhnya.

Berharap juga oleh pemerintah atau keluarga bisa dibuatkan semacam patung setengah badan dokter Soeharto  yang dipasang di sekitar wilayah Tegalgondo. 

Sehingga masyarakat luas tahu kalau sosok mantan dokter pribadi Sukarno ini berasal dari Desa Tegalgondo.

"Ini biar bisa dikenal, kalau tidak ada maka warga tidak akan tahu atau mengenal. Mungkin dipasang di lokasi strategi di sekitar jalan atau di dekat rumah kelahirannya, nanti ada sedikit penjelasannya juga," tandas dia.

"Ini sudah ganti generasi dan generasi kedepan juga. Jadi tahu kalau di Desa Tegalgondo ada sosok pahlawan nasional, itu yang kita harapkan," pungkasnya.

Seperti diketahui, dokter Soeharto diusulkan sebagai pahlawan nasional atas peran dan perjuangannya sejak berkiprah di Jong Islamieten Bond, menjadi pengurus besar Jong Java yang mengikuti Kongres Pemuda II (yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Setelah kemerdekaan, DR. dr. H. R. Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air. Seperti pembangunan department store syariah.

Pembangunan Monumen Nasional, Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta dan salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

Kontributor : Ari Welianto

Load More