SuaraSurakarta.id - Memberikan hadiah atau reward kepada anak ternyata memiliki manfaat tersendiri. Salah satunya membentuk prilaku anak ke arah yang lebih baik.
Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi mengatakan "reward" juga memiliki tiga manfaat lainnya selain membentuk perilaku anak, salah satunya meningkatkan self-esteem atau harga diri pada anak.
Menurutnya pemberian penghargaan kepada anak memiliki manfaat dalam membentuk perilaku ke arah yang lebih baik atau membangun kebiasaan baik dimulai dari hal kecil seperti merapikan tempat tidur hingga membantu orangtua membersihkan rumah.
"Pertama, meningkatkan self-esteem anak, dengan mendapatkan reward pastinya anak akan merasa dirinya telah berhasil mencapai sesuatu sehingga menimbulkan pandangan positif pada dirinya," kata Vera dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/10/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan dua manfaat lainnya yaitu mempererat hubungan antara orangtua dan anak, dengan memberikan perhatian lebih banyak pada perilaku baik daripada perilaku buruk maka akan membawa orangtua dan anak ke arah hubungan yang lebih positif.
Terakhir, manfaat ketiga yaitu mendorong anak untuk belajar menguasai keterampilan ataupun kemampuan yang diharapkan.
"Reward" tidak terlepas dari motivasi. Pada anak, motivasi yang datang dari luar dirinya masih dominan. Perilaku anak masih bergantung pada "reward" atau konsekuensi yang ia dapatkan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemberian “reward” efektif dalam membentuk perilaku baik atau perilaku yang diinginkan pada anak, salah satunya “reward” haruslah sesuatu yang bermakna buat anak, seperti coklat kesukaan atau aktivitas favoritnya.
Kemudian, “reward” juga bisa memiliki bentuk yang variatif atau tidak melulu material rewards tapi juga dapat diselingi social rewards yang dapat disepakati dengan anak seperti berupa tindakan afeksi, pujian, dan aktivitas bersama.
Baca Juga: Ganjaran Hakim Bagi Pembunuh Ibu Dan Anak Yang Mayatnya Dibuang Di Tol Semarang-Solo
“Reward” diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul agar pola keterkaitannya dapat tercipta erat antara “reward” dan perilakunya. Orang tua disarankan untuk menghindari menunda “reward” terlalu lama.
Pemberian “reward” boleh dilakukan asal tidak berlebihan sehingga anak merasa terlalu mudah dan akhirnya “reward” kehilangan makna.
“Reward” dapat dibuat di dalam sistem di mana anak baru akan mendapatkan “reward” setelah perilaku muncul dalam frekuensi tertentu atau dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
“Reward” juga dapat diberikan bersamaan dengan usaha memunculkan motivasi intrinsik di dalam diri anak sehingga tidak selamanya perilaku anak bergantung pada "reward" eksternal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Sidang Gugatan Mobil Esemka Memanas, Penggugat Minta Cek Lokasi, PT SMK Tolak Keras
-
Ribuan Orang Hadiri Ceramah Zakir Naik di Solo, Ada Eks Terpidana Bom Bali
-
Penemuan Mayat di Ngadirojo Wonogiri Korban Pembunuhan? Polisi Tunggu Hasil Ini
-
Bocor Alus! Ini Poin-Poin Hasil Pertemuan Wali Kota Solo dengan Fraksi PDIP
-
Viral! KA Sancaka Dilempar Batu di Klaten, Penumpang Terluka Kena Serpihan Kaca, Ini Kronologinya