Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 17 Oktober 2022 | 15:57 WIB
Teman satu angkatan dan mantan guru Presiden Jokowi di SMAN 6 Solo. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga menggunakan ijazah palsu saat mengikuti pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu. Isu tersebut menjadi viral dan pembicaraan banyak orang.

Menanggapi isu tersebut, sejumlah teman satu angkatan dan mantan guru Jokowi pun berkumpul di SMAN 6 Solo, Senin (17/10/2022).

Mereka selalu mengikuti dengan seksama isu ijazah Presiden Jokowi yang diragukan oleh beberapa orang. Di mana yang disebut ijazahnya palsu.

Mereka pun dengan tegas membantah jika ijazah Presiden Jokowi itu palsu. 

Baca Juga: Pujian Anies kepada Jokowi Usai Heru Dilantik Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta: Keputusan yang Tepat!

"Kami merasa terpanggil untuk ikut menjelaskan dan juga meluruskan. Karena kami semua adalah teman-teman seangkatan beliau," terang salah satu teman seangkatan Presiden Jokowi, Ria Tri Rasmani (62) saat ditemui, Senin (16/10/2022).

Merasa pun merasa gelisah dan terpanggil untuk mengcounter isu ijazah palsu tersebut. Karena kalau ijazah beliau diragukan, maka teman-teman yang datang ke sini juga diragukan.

"Jadi kami semua juga ikut bertanggung jawab secara moral untuk mengklarifikasi dan meluruskan. Kalau ijazah Pak Jokowi palsu, berati ijazah kami juga palsu," ungkap dia.

Di sini ada sejumlah teman satu angkatan Presiden Jokowi yang datang. Mantan guru-gurunya pun juga hadir pada kesempatan tersebut. 

"Ada juga teman satu kelas Pak Jokowi. Mereka bisa memberikan kesaksian dan penjelasan tentang Pak Jokowi," katanya.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Pamer Foto Wisuda SD Usai Jokowi Unggah Foto Sarjana, Erina Gudono Bangga: Selamat Atas Gelar Barunya!

Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 6 Solo, Munarso mengatakan hanya bisa menyampaikan masalah ini berdasarkan data dan dokumen yang ada. Tidak menambah dan mengurangi. 

Munarso menceritakan pada 1975 telah berdiri sebuah sekolah dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP). Kemudian pada tahun 1977 sudah mulai mendaftarkan siswa baru dan pada waktu itu Jokowi masuk sebagai siswa SMPP.

Lalu Kantor Wilayah Pendidikan provinsi Jateng memberikan perubahan nama menjadi SMAN 6 Kotamadya Surakarta.

"April 1980 atas nama Joko Widodo lulus dari SMPP. Pada 1985, sudah turun SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi berganti nama SMAN 6 Solo sampai sekarang," ujar dia.

"Jadi data terkait dengan nama Joko Widodo, sesuai dengan foto copy ijazah maupun buku induk yang ada di SMAN 6 Solo. Nama yang bersangkutan dan nama orang tua juga sesuai," paparnya. 

Munarso juga menunjukan buku induk SMAN 6 Solo yang dikeluarkan pada waktu itu. Di dalamnya ada nama siswa bernama Joko Widodo dan masih tulisan tangga asli. 

Ada juga nilai per semester atas nama Joko Widodo. Semuanya itu cocok dan tidak diragukan sama sekali. 

"Nomor induknya itu 60229. Ada juga foto copy ijazah, karena setiap lulusan itu harus menyerahkan foto copy ijazah," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More