Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:03 WIB
Pemain Persis Solo merayakan gol Irfan Jauhari ke gawang PSM Makassar dalam lanjutan pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Manahan, Kamis (29/9/2022). [Dok Persis Solo]

SuaraSurakarta.id - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) meminta agar kick off kompetisi sepak bola Liga 1 tidak terlalu malam. 

FIFA minta agar kick off maksimal pukul 17.00 WIB dan pertandingan digelar pada akhir pekan hari sabtu dan minggu. FIFA juga berencana akan berkantor di Indonesia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun setuju dan mengapresiasi permintaan FIFA tersebut. Gibran menganggap jika jika pertandingan malam tidak baik bagi suporter atau pemain.

"Apik to. Jelas sangat mengapresiasi," terang dia saat ditemui, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Isu Ijazah Palsu Jokowi, Gibran Rakabuming: Apa Pakai Daun Pisang Bisa Jadi Presiden?

Gibran menjelaskan, semua orang sudah pada tahu kalau pertandingan sepak bola malam tidak bagus.

"Kabeh wong wes ngerti nek bal-balan bengi ora apik. Ora apik nggo suporter e, ora apik nggo pemain e. Ora apik nggo kabeh," ungkap dia.

Menurutnya, sangat ideal kalau pertandingan digelar sore hari maksimal pukul 17.00 WIB.  

Ia pun enggan mengomentari lebih lanjut mengenai masalah ini biar sama ketua PSSI.

"Untuk selanjutnya biar sama Pak Ketua PSSI, Pak Menpora dan lain-lain. Aku ora melu-melu, bukan wewenang saya juga," katanya.

Baca Juga: David Rumakiek Ambil Sisi Positif Ditundanya Liga 1 2022-2023

"Saya mengomentari sebagai penonton saja. Sing penting ojo bengi-bengi," sambung dia.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membuat poling di aku. media sosial (medsos) twitter @gibran_tweet mengenai waktu pertandingan sepak bola. Ada pilihan waktu atau jam yang ditulis dalam akun tersebut.

Paling enak pertandingan bola di tv mulai jam berapa? 15.30, 19.30, 20.30, dan YNTKTS.

"Itu bukan untuk menyampaikan ke siapa-siapa," tandasnya.

Permintaan jadwal pertandingan agar tidak terlalu malam ini untuk menghindari peristiwa yang berpotensi memicu kerusuhan. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More