SuaraSurakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta meningkatkan pengawasan Jembatan Sasak yang menghubungkan Kabupaten Sukoharjo dengan Kota Solo menyusul hujan deras yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Kepala BPBD Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan tingginya intensitas hujan tersebut berpotensi memberikan dampak pada meluapnya Sungai Bengawan Solo yang di atasnya terdapat Jembatan Sesek.
"Oleh karena itu, kami intensifkan pengawasan dan patroli wilayah sungai, khususnya di sejumlah lokasi yang rawan banjir," kata Nico dilansir dari ANTARA, Jumat (7/10/2022).
Jembatan Sesek sendiri beberapa waktu terakhir dimanfaatkan sebagai jalur alternatif pengendara roda dua yang selama ini melewati Jembatan Mojo yang saat ini sedang direvitalisasi pemerintah.
Baca Juga: Polisi: Gangguan Arus Lalu Lintas Akibat Banjir di Exit Tol Bekasi Barat
Para pengendara memilih Jembatan Sesek karena lebih cepat dibandingkan dengan jalur alternatif yang sudah disiapkan pemerintah, yakni Jembatan Bacem.
Ia mengatakan pengawasan tersebut sejalan dengan Instruksi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang meminta BPBD dan SAR untuk ikut mengawasi keberadaan jembatan bambu itu untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Tiap pagi dan sore hari kami selalu pantau, apalagi saat hujan lebat terjadi. Kami tempatkan petugas untuk mengecek debit air sungai dan keberadaan jembatan. Kami minta pengelola, saat hujan aktivitas penyeberangan dihentikan sementara," ujarnya.
Sebelumnya, Gibran mengatakan pemantauan oleh pemerintah daerah terus dilakukan untuk memastikan kekuatan dan keamanan Jembatan Sesek agar lebih aman digunakan warga untuk menyeberang.
Ia mengatakan sebetulnya pemerintah tidak merekomendasikan Jembatan Sesek sebagai jalur alternatif mengingat dari sisi keamanan kurang baik.
"Yang penting setelah perbaikan Jembatan Mojo selesai saya minta segera dibongkar," tegasnya.
Berita Terkait
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
-
Keselamatan Berkendara di Tengah Hujan saat Mudik, Mengapa Lampu Hazard Bukan Solusi yang Tepat?
-
Giant Sea Wall: Solusi Banjir Rob Jakarta atau Proyek Ambisius Tanpa Dana Jelas?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Guru Besar Teknik Industri UNS: Assistive Technology Layak Mendapat Perhatian Lebih
-
Kebersamaan Keluarga Keraton Solo Warnai Hajad Dalem Sungkeman Idul Fitri
-
Cerita Trio Eks Kapolresta Solo Lancarkan Arus Mudik-Balik 2025
-
Drama Pemudik di Sukoharjo: Perempuan Mengamuk Tolak Kembali ke Tangerang, Begini Kisahnya
-
Kecelakaan Beruntun di Karanganyar: Truk vs 2 Mobil dan Motor, Begini Kronologinya