Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 16:03 WIB
Jamaah Masjid Agung Surakarta saat menggelar salat gaib untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Jumat (7/10/2022). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Jamaah Masjid Agung Surakarta menggelar salat gaib untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang. 

Salah gaib digelar usai jamaah Masjid Agung Surakarta menjalankan salat jumat pada, Jumat (7/10/2022).

Salat jumat dan gaib dipimpin oleh Imam Masjid Agung Surakarta, Ibrahim Asyfari. Pada kesempatan tersebut, Ibrahim Asyfari juga mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan, Malam.

"Kita doakan bersama jamaah dengan salat dan mendoakan. Semoga para korban yang meninggal arwahnya diterima Allah SWT dan husnul khotimah," terang dia saat ditemui usai salat gaib, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Ini Penyebab Dirut LIB Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan

Menurutnya, semoga para korban juga diampuni dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya. 

"Kalau itu merupakan suatu korban yang banyak. Saya ikut mendoakan, mudah-mudahan doa dengan salat tadi oleh Allah SWT dikabulkan doa para jamaah semua," ungkap dia.

Ia diberitahu kalau selesai salat jumat akan dilanjutkan salat gaib sebelum salat jumat. Ia sempat menanyakan salat gaib untuk siapa, kemudian dikasih tahu untuk korban tragedi Kanjuruhan.

"Tadi menjelang salat jumat saya diberitahu kalau nanti ada salat gaib. Kepada siapa, tanya saya, dijawab kepada korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang," sambungnya.

Sementara itu salah satu jamaah, Lindo Ismail mengatakan tadi ikut salat gaib untuk korban yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Bernafsu Gulingkan Iwan Bule, Netizen Ini Desak Pemilik Klub Gelar KLB

"Ikut berdukacita untuk korban di Stadion Kanjuruhan," kata jamaah asal Jakarta ini.

Ia mengaku jika kejadian yang menewaskan ratusan suporter tidak disangka-sangka. Sangat disayangkan, kenapa sampai terjadi kejadian seperti itu.

"Saya tidak menyangka adanya kejadian itu. Trenyuh saya melihat mereka yang terdesak, mungkin panik lalu terinjak-injak. Saya ikut prihati," ujar dia.

Ia mengaku tidak mengikuti berita soal tragedi Kanjuruhan hanya sekilas memperhatikan. Awalnya itu kaget dengan jumlah korban yang meninggal itu cukup banyak, belum lagi yang luka-luka.

"Kaget awalnya. Harapannya semoga para korban diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," jelasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More