Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 06 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Kelompok Muralis Solo lakukan aksi solidaritas yang dikemas di sebuah pintu bekas pertokoan, sebagai pesan damai untuk sepak bola Indonesia di simpang Ngarsopuro Solo, Rabu (5/10/2022) malam. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Tragedi Stadion Kanjuruhan mengundang empati banyak pihak, termasuk dari berbagai belahan dunia.

Tak hanya itu, tragedi yang menewaskan lebih dari 100 suporter telah menggugah kesadaran semua pihak, untuk bersama-sama menyuarakan sepak bola Indonesia yang lebih damai, dan mengedepankan semangat kemanusiaan diatas segala-galanya.

Sebagai aksi solidaritas itu, sejumlah kelompok Muralis Solo lakukan aksi solidaritas yang dikemas di sebuah pintu bekas pertokoan, sebagai pesan damai untuk sepak bola Indonesia di simpang Ngarsopuro Solo, Rabu (5/10/2022) malam.

Koordinator aksi mural, Irul Hidayat menjelaskan, bahwa aksi yang dilakukan para muralis dari gerakan mural Solo tersebut berlatar belakang pecinta sepa kbola, yang sengaja membuat mural bertema solidaritas tragedi Kanjuruhan. 

Baca Juga: Tersangka Tragedi Kanjuruhan Diumumkan Polri Sore Ini

"Sekaligus juga pesan damai untuk sepakbola Indonesia. Sengaja kita langsungkan di kawasan pertokoan Jalan Gatot Subroto, Serengan, Solo, agar masyarakat secara luas tahu, perlunya bersatu dan solid untuk sepak bola Indonesia yang lebih maju," ungkap Irul.

Aksi mural tersebut menggambarkan beberapa perwakilan suporter baik dari Persis Solo, Arema FC, PSIM Yogayakrta, Persib Bandung, Persija jakarta, saling merangkul satu sama lain.

Selain itu di atasnya juga terdapat tulisan "Doa untuk Kanjuruhan, cukup sekali jangan terulang lagi satu cinta sepak bola Indoensia".

Tak hanya itu, aksi mural ini juga diwarnai dengan penyalaan lilin, dan doa bersama, sebagai wujud bela sungkawa pada tragedi Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu.

Sementara, masyarakat umum yang saat itu menyaksikan juga dapat berpartisipasi dengan cara menggoreskan pesan dan coretannya langsung, sebagai pesan damai untuk sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Sebagian Suporter Korban Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Masih Dirawat di RS

Kontributor : Budi Kusumo

Load More