SuaraSurakarta.id - Tembakan gas air mata diduga jadi biang pemicu jatuhnya ratusan korban jiwa di tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Penggunaan gas air mata sendiri memang dilarang pada aturan FIFA untuk digunakan di dalam stadion.
Ribuan suporter Aremania juga turut mempertanyakan pihak keamanan soal penggunaan gas air mata saat menggelar doa bersama di Jalan Semeru Kota Malang, (02/10/2022).
Salah satu orator Fanda Ardianto mengatakan, agenda serupa akan terus digelar selama tujuh hari dan menunggu perkembangan proses hukum pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
"Harus ada tersangka. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka saja satu hari gak bisa. Kan gak masuk akal," ujarnyanya dikutip pada Senin (3/10/2022).
Bahkan ia menilai bahwa tragedi di kandang Singo Edan julukan Arema FC tersebut sebagai bentuk aksi pembantaian.
"Kalau di Peru itu kecelakaan, bencana karena tribun jatuh. (Sedangkan) di Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang meninggal, banyak anak kecil," ujarnya.
Terkait advokasi bagi korban, lanjut dia, pihaknya juga telah menggandeng kuasa hukum atau pengacara.
"Kami akan terus mengawal proses hukum dan mendorong keadilan ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Namun di mata pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda menilai aparat keamanan bukan salah satu pihak yang bersalah atas tragedi Kanjuruhan.
Ia membeberkan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya lah yang bersalah dan harus bertanggungjawab.
"Jangan cuma menyalahkan aparat soal gas air mata," buka Abu Janda melalui akun instagramnya.
"Suporternya salah bikin onar nyerang pemain official dan nyerang aparat. Panpel juga salah, udah diimbau untuk batasi tiket tidak nurut, diimbau majukan jam pertandingan juga tidak manut. Intinya semua salah," tambahnya.
Abu Janda lantas mendoakan yang terbaik untuk para korban yang jumlahnya mencapai 125 orang.
"Semoga amal ibadah korban diterima di sisiNya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tandas Abu Janda.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Paper Trail PT TMDC, Perusahaan Pemenang Tender Proyek Gas Air Mata Polri yang Diduga Bermasalah
-
Dugaan Kongkalikong Tender Proyek Gas Air Mata Polri
-
ICW Endus Aroma Korupsi di Proyek Gas Air Mata Polri
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Urban Fashion 2024: Hadinata Batik Tampilkan Batik yang Instagramable
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu