SuaraSurakarta.id - Sepakbola merupakan olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Menonton langsung di Stadion juga menjadi kebanggan tersendiri.
Namun demikian, melihat tragedi horor stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, tentu saja akan membuat masyarakat khawatir jika menonton langsung pertandingan sepakbola.
Pengurus Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Jatim Edi Priyanto menyebut, sejumlah stadion di Indonesia kurang menyiapkan pentingnya Emergency Respon Plan (ERP) sehingga tidak bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Secara pribadi dan asosiasi, kami turut prihatin dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kejadian semalam di stadion Kanjuruhan Malang," kata Edi dikutip dari ANTARA pada Minggu (2/10/2022).
Diketahui kericuhan terjadi usai pertandingan Derby Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Akibatnya, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi itu.
Namun, lanjut Edi, tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun atas kejadian tersebut patut menjadi sebuah pembelajaran bersama (lesson learned) agar kejadian serupa tidak sampai terulang kembali.
Edi mengatakan, dalam sebuah penyelenggaraan acara yang melibatkan masyarakat dalam jumlah yang cukup besar, perlu mengevaluasi standar bangunan dan kelengkapannya, apakah telah sesuai, tentunya itu bisa mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 26 tahun 2008.
Selain itu, kata dia, cukup penting melakukan kajian ulang risiko terhadap bangunan gedung stadion, seperti bagaimana mengeluarkan semua orang dari stadion karena tidak mudah melakukan hal itu dalam waktu singkat.
"Jumlah dan jalur evakuasi, seperti lebar pintu masuk tribune yang ideal, petunjuk jalur evakuasi yang ditandai garis yang akan menyala jika listrik padam," kata Edi yang juga dikenal sebagai pegiat lingkungan di Sidoarjo tersebut.
Hal yang tidak kalah penting, kata dia, memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara melakukan induksi dan briefing bagaimana cara melakukan evakuasi keadaan darurat kepada seluruh penonton, agar sudah siap dan tahu harus kemana ketika terjadi kondisi darurat.
Berita Terkait
-
Charles Lokolingoy Soroti Pentingnya Jeda Internasional untuk Mental Pemain
-
Anggap Kartu Merah Maciej Gajos Tak Adil, Carlos Pena Meradang
-
Persija Dipecundangi Arema, Carlos Pena: Rumput Stadion Patriot Buruk!
-
Cetak Gol Indah dari Tengah Lapangan, Rizky Ridho Minta Maaf
-
Dua Kartu Merah Jadi Bumbu Derita Persija Jakarta di Tangan Arema FC
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Bahlil Malam-malam Sowan Jokowi di Solo, Bahas Masa Depan Partai Golkar?
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
Buntut Kecelakaan Maut KA Batara Kresna di Sukoharjo, PT KAI Benahi Perlintasan Maut
-
Bom Waktu Mobil Esemka 'Meledak' di Solo: Jokowi dan Ma'ruf Amin Digugat Warga
-
Kontroversi Revisi KUHAP: Penyidik Berhak Ciduk Langsung, Begini Analisis Pakar Hukum UNS