Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 29 September 2022 | 19:05 WIB
Rumah yang dulu jadi persembunyian pimpinan PKI, DN Aidit di Kampung Sambeng, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kampung Sambeng, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo menyimpan sejarah panjang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Konon, Kampung Sambeng Solo merupakan salah satu basis PKI kala itu. Banyak warga yang menjadi kader PKI.

Bahkan Kampung Sambeng menjadi tempat persembunyian pemimpin PKI, Dipa Nusantara (DN) Aidit. DN Aidit bersembunyi di salah satu rumah sebelum akhirnya tertangkap oleh pasukan tentara Indonesia pada 22 November 1965. 

Di mana pada waktu itu para tentara mengepung rumah milik Kasim yang dipakai untuk persembunyian pentolan PKI tersebut.

Baca Juga: Anggota DPRD Solo Ungkap Detik-detik Menegangkan Mobil Rombongannya Diamuk Warga Minasaha Usai Tabrak Anak Kecil

Prapto (70), warga Sambeng RT 02 RW 03 Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari merupakan salah satu sanksi pada peristiwa tersebut.

Pada waktu itu, Prapto masih berusia 12 tahun dan masih sekolah di Sekolah Rakyat (SR). Ia masih ingat betul saat pasukan tentara mendatangi kampungnya.

"Kejadiannya itu jam 3 dini hari. Warga kampung pada bangun dan kaget banyak tentara yang datang," ujar Prapto saat ditemui di rumahnya di RT 02 RW 03 Sambeng, Kamis (29/9/2022)

Menurutnya, pada waktu itu tentara pakai seragam datang ke Sambeng dan mengepung sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya.

Para tentara datang, karena dapat informasi jika pimpinan PKI, DN Aidit bersembunyi di kampung. Tentara pun menggeledah rumahnya tapi tidak ada.

Baca Juga: Daftar Susunan Pemain Persis Solo vs PSM Makassar: Debut Gianluca Pandeynuwu

"Pak Kasim diminta untuk menunjukan, lalu ditunjukan di belakang lemari. Kemudian ditangkap," katanya.

Load More