Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 16 September 2022 | 09:57 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menegaskan kembali bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi via WhatsApp dengan Panglma TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Suara.com/Novian)

SuaraSurakarta.id - Seperti diketahui Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Effendi Simbolon akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Tentara Republik Indonesia (TNI).

Effendi Simbolon meminta maaf karena telah menyebut TNI seperti gerombolan ormas serta menuduh hubungan Panglima TNI Andika Perksa dan Kasad Dudung Abdurrahman tidak akur.

Namun begitu, Effendi Simbolon mengaku terintimidasi oleh amukan anggota TNI yang sebelum itu meminta agar ia segera menyampaikan permohonan maaf.

Selain, video kecaman dari anggota TNI kepadanya viral di Sosial Media. Effendi Simbolon mengaku mendapat gangguan lain seperti spam telepon hingga pesan ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Effendi Simbolon Ngaku Nyawanya Diancam usai Heboh Penyataan TNI Mirip Gerombolan

"Yang saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi. Saya kira nggak jamannya lagi lah, hanya seorang Effendi Simbolon dikepung dengan begitu hebatnya," kata Effendi Simbolon dikutip dari video tiktok @ombeto105 pada Jum'at (16/9/2022).

"Mungkin temen-temen lihat sendiri lah di viral-viral alamt rumah saya dikasih kemudian handphone saya 24 jam nggak berhenti berdering," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa ia tidak bermaksud memecah belah antara Panglima TNI dan Kasad TNI, ia benar-benar hanya ingin bertanya saja kepada keduanya.

"Tidak ada kaitannya hubungan masalah saya dengan orang yang saya tanyakan baik ke pak Jendral Andika maupun pak Jendral Dudung, justru kepada keduanya saya menanyakan kenapa kalian disharmoni," ungkapnya.

Sontak saja video itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.

Baca Juga: Senyum Effendi Simbolon Setelah MKD DPR Menghentikan Aduan Terkait Kasus Ucapan TNI Seperti Gerombolan

"Pak Efendi sebenarnya bukan mau ngoceh, mau meluruskan antara kasad dengan pangab," tutur akun @*******r7.

"Entahlah...niat baik bapakku dianggap salah," imbuh akun @******n1.
 
"Sepertinya akan ada kata MAAF ke dua kalinya," sindir akun @*****77.
 
"Benar menanyakan tapi karena banyak kata-kata yang tidak perlu dilontarkan namun diucapkan," ungkap akun @********in. 

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

Load More