SuaraSurakarta.id - Seperti diketahui Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Effendi Simbolon akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Tentara Republik Indonesia (TNI).
Effendi Simbolon meminta maaf karena telah menyebut TNI seperti gerombolan ormas serta menuduh hubungan Panglima TNI Andika Perksa dan Kasad Dudung Abdurrahman tidak akur.
Namun begitu, Effendi Simbolon mengaku terintimidasi oleh amukan anggota TNI yang sebelum itu meminta agar ia segera menyampaikan permohonan maaf.
Selain, video kecaman dari anggota TNI kepadanya viral di Sosial Media. Effendi Simbolon mengaku mendapat gangguan lain seperti spam telepon hingga pesan ancaman pembunuhan.
Baca Juga: Effendi Simbolon Ngaku Nyawanya Diancam usai Heboh Penyataan TNI Mirip Gerombolan
"Yang saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi. Saya kira nggak jamannya lagi lah, hanya seorang Effendi Simbolon dikepung dengan begitu hebatnya," kata Effendi Simbolon dikutip dari video tiktok @ombeto105 pada Jum'at (16/9/2022).
"Mungkin temen-temen lihat sendiri lah di viral-viral alamt rumah saya dikasih kemudian handphone saya 24 jam nggak berhenti berdering," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ia tidak bermaksud memecah belah antara Panglima TNI dan Kasad TNI, ia benar-benar hanya ingin bertanya saja kepada keduanya.
"Tidak ada kaitannya hubungan masalah saya dengan orang yang saya tanyakan baik ke pak Jendral Andika maupun pak Jendral Dudung, justru kepada keduanya saya menanyakan kenapa kalian disharmoni," ungkapnya.
Sontak saja video itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.
"Pak Efendi sebenarnya bukan mau ngoceh, mau meluruskan antara kasad dengan pangab," tutur akun @*******r7.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ada 8 Poin, Prabowo Pelajarai Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang Minta Gibran Diganti
-
Soal TNI Masuk Kampus Dikritik, Mendiktisaintek: Itu Adalah Tempat yang Terbuka
-
Bantah Komnas HAM, TNI AU Sebut Puskopau Lanud Halim Perdanakusuma Bukan Bagian dari Pemilik OCI
-
Kampus atau Barak? Mengurai Kontroversi Masuknya TNI ke Perguruan Tinggi
-
LG Batal Investasi Rp130 T Gara-gara Kebijakan RUU TNI, Adik Kandung Prabowo Bungkam
Tag
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
-
8 Rekomendasi HP Samsung Murah Terbaik April 2025, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Gugat Jokowi Soal Mobil Esemka, Pemuda Asal Solo: Karena Ikut Promosikan
-
Penggugat Minta Jokowi Hadiri Sidang Gugatan Ijazah Palsu, Ini Penyebabnya
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Janji Manis Investasi Bodong, Lurah di Sragen Kehilangan Rp 200 Juta
-
Yakin Menang Gugatan Ijazah Jokowi, Ketua KPU Solo: Kalau Bermasalah, Seharusnya dari Dulu