SuaraSurakarta.id - Laporan tahunan SYNC Asia Tenggara Meta dan Bain & Company menilai prospek platform e-dagang (e-commerce) tetap positif di Indonesia seiring dengan peningkatan belanja daring (online) konsumen.
Country Director Meta di Indonesia Pieter Lydian menyatakan hal ini turut dipengaruhi oleh konsumen digital Indonesia yang memanfaatkan banyak saluran yang terintegrasi seperti video dan pesan bisnis (business messaging) dalam proses pembelian mereka.
"Kami melihat video dan business messaging terus bertumbuh dan memainkan peranan penting dalam pembelian konsumen di tanah air. Orang Indonesia menghabiskan 44 persen lebih banyak waktu untuk mengkonsumsi video, dan 55 persen lebih banyak waktu untuk mengirim pesan," kata Lydian dikutip dari ANTARA, Rabu (7/9/2022).
Lebih lanjut, Lydian mengatakan bisnis dan jenama dapat memanfaatkan peluang ini untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mulus dan terintegrasi yang memungkinkan mereka melangkah antara kanal online dan offline dengan lancar di era saat ini.
Baca Juga: Meta dan Qualcomm Kolaborasi Kembangkan Chip VR Khusus
Selain itu, lebih dari 30 persen responden Indonesia mengatakan video adalah salah satu dari tiga saluran teratas mereka untuk menemukan dan mengevaluasi produk.
Saluran teratas untuk penemuan video pendek adalah iklan media sosial, unggahan media sosial yang organik, dan iklan streaming video.
Indonesia juga terdepan di kurva regional dalam hal adopsi teknologi baru. Meskipun masih dalam tahap awal, Metaverse merupakan babak baru dari inovasi teknologi yang memberikan banyak harapan di berbagai negara, dan Indonesia di antaranya.
Teknologi terkait Metaverse mendapatkan daya tarik di mana sekitar 72 persen responden Indonesia telah menggunakan teknologi tersebut dalam satu tahun terakhir.
Variasi dalam jenis teknologi terkait Metaverse yang digunakan di negara ini termasuk cryptocurrency (46 persen), AR (34 persen), dunia virtual (29 persen). Ini diikuti oleh NFT dan VR.
Baca Juga: UMKM Perlu Berlatih soal AR dan VR
"Metaverse akan membuka peluang baru bagi orang, komunitas, dan bisnis dan kami akan terus fokus pada kesiapan infrastruktur, membangun ekosistem untuk kreator, peningkatan keterampilan, dan peningkatan alat untuk mempersiapkan kami dan talenta-talenta Indonesia menghadapi masa depan, yang tidak terlalu jauh dari sekarang," tambah Lydian.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Lazada Pakai AI dan Machine Learning untuk Basmi Barang Palsu
-
No Buy Challenge: Strategi Ampuh Menghemat Uang di Tengah Tren Belanja Online
-
Meta PHK Karyawan Lagi, Kali Ini Sasar Unit Bisnis Dunia Virtual
-
Kode Promo Tokopedia Terbaru: Cara Hemat Belanja Online Setiap Hari
-
Edits Resmi Diluncurkan ke Indonesia, Aplikasi Buatan Meta Pesaing CapCut
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 10 Mobil Bekas buat Keluarga: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Orang
- Rekomendasi Mobil Bekas untuk Karyawan Baru Harga Rp50 Jutaan, dengan Pajak di Bawah Rp1 Juta
- 9 HP Oppo yang Mirip iPhone, Performa Bersaing dan Harga Lebih Terjangkau
- Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
Pilihan
-
Abang Kiper Persija Jakarta Putuskan Berhenti Jadi Pemain Bola: Waktunya Tiba!
-
Megawati Hangestri Debut Bareng Gresik Petrokimia di Solo? Manajer Beri Bocoran
-
TNI AL Minta Utang BBM Rp3,2 Triliun di Pertamina Diikhlaskan, Bahlil: Kita Kaji
-
Kenakan Ikat Kepala Warna Hitam di Sidang Mediasi Ijazah, Penggugat Minta Jokowi Hadir
-
PPDB Sebentar Lagi, Ini 5 Rekomendasi SMP Negeri Favorit di Pekanbaru
Terkini
-
DEADLOCK! Sidang Mediasi Pertama Ijazah Jokowi Belum Temui Kesepakatan, Ini Penyebabnya
-
Solo Menari Berlangsung Memukau, Keraton Solo Apresiasi Dukungan Puspo Wardoyo
-
Kenakan Ikat Kepala Warna Hitam di Sidang Mediasi Ijazah, Penggugat Minta Jokowi Hadir
-
Sambernyawa Weekend Fest 3: Persis Solo Orbitkan Bibit Unggul Free Fire
-
Kronologi Tragedi Bapak dan Anak Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Sragen