Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 September 2022 | 15:22 WIB
Buruh Sukoharjo saat menggelar aksi menolakan harga BBM di Kantor DPRD Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

"BBM naik pastinya akan berdampak dengan harga kebutuhan pokok, pastinya akan ikut naik. Daya beli juga pastinya turun," katanya.

Sukarno menjelaskan, adanya bantuan langsung tunai (BLT) yang akan diberikan di pemerintah tetap menolak. 

Karena BLT sebesar Rp600.000 dari pemerintah itu tidak akan menyelesaikan masalah. 

"Adanya BLT itu tidak akan menyelesaikan masalah. Buruh dulu pernah dapat tapi itu datanya tidak sesuai, banyak yang tidak terkaver," ungkap dia.

Baca Juga: Nestapa Sopir Angkot di Cianjur: Susah Cari Penumpang, Naikkan Tarif, Penumpang Tak Mau Ngerti

Demo hari ini, lanjut dia, bukan yang pertama. Tapi akan ada demo lagi dan yang lebih besar, nanti akan menggandeng aliansi mahasiswa.

"Nanti akan ada demo yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Sementara itu, Sekertaris Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono menyatakan akan menyampaikan aspirasi buruh kepada DPR RI.

"Aspirasi buruh kita terima dan akan disampaikan ke DPR RI. Kesimpulan aspirasi buruh itu menolak kenaikan harga BBM, dan penyesuaian upah," jelas dia.

"Penentu masalah itu bukan di DPRD Kabupaten tapi DPR RI. Kita kawal teman-teman buruh bertemu wakilnya di DPR RI," tandasnya.

Baca Juga: Jual Harga di Bawah Pertalite, Stok BBM Revvo 89 di SPBU Vivo Cipayung Habis!

Kontributor : Ari Welianto

Load More