SuaraSurakarta.id - Keseruan terjadi di lomba balap onthel keranjang sisih di Lapangan Desa Pranan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Sabtu (3/9/2022).
Para pembalap harus adu cepat dengan keranjang yang diisi beban seberat 40 kilo. Keranjang yang dipasang pun hanya sebelah, sehingga mereka merasa kesulitan saat mengayuhkan sepedanya, karena berat sebelah.
Ada juga yang sempat jatuh karena berat sebelah dan tidak bisa menjaga keseimbangan. Dari 50 peserta yang iku, ada empat peserta ibu-ibu. Warga yang menonton pun sangat, menyoraki dan menyemangati para peserta. Warga juga terpingkal-pingkal melihat aksi para pembalap.
Salah satu peserta Teguh Wiyono (43) mengaku kesulitan dan capek sekali. Padahal sejak star berada di depan tapi menjelang garis finish terkejar peserta lain.
"Sulit dan berat sebelah. Tadi pas sampai finish lewat tanah yang agak gembur, jadi pas dilintasi amblas akhirnya terkejar," ujar dia saat ditemui usai balapan, Sabtu (3/9/2022).
Menurutnya, harus punya trik saat balapan sepeda dengan berat sebelah. Badan itu harus miring ke kiri, kalau miring kanan tidak bisa malah jatuh.
"Susah itu kalau pas belok kanan, kan bebannya itu sebelah kanan. Jadi harus nahan ke kiri, harus ada triknya ini," katanya.
Teguh mengaku tidak latihan sama sekali, jadi ini langsung balapan. Ini sangat seru dan asyik sekali.
"Tadi langsung main, tidak latihan sama sekali. Kalau bisa tahun depan ada lagi, jadi agenda rutin," imbuh dia.
Senada disampaikan peserta perempuan, Marini (47) jika agenda ini sangat seru sekali. Ia pun berada di posisi pertama untuk peserta perempuan.
"Awalnya itu agak sulit tapi pas malah enak. Tidak latihan, cuma mencoba saja tadi sebelum lomba dimulai," ucapnya.
Berat Sebelah
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Pranan, Sarjanto mengatakan ini balapan onthel keranjang dengan berat sebelah.
Ada alasan kenapa menggelar balap sepeda dengan keranjang ini. Karena dulu keranjang ini merupakan alat angkut bagi warga Desa Pranan yang merupakan bakul buah.
"Dulu sebelum pakai sepeda motor, pakai sepeda onthel dengan keranjang dan bebannya sebelah. Ini sudah turun temurun, bahkan hingga sekarang masih ada tapi tidak banyak," papar dia.
Berita Terkait
-
Potret Keseruan Lomba Panjat Pinang di Solo Grand Mall, Peserta: Gagal Naik, Malah Kehabisan Tenaga
-
Semua Lawannya Perempuan, Bocah Lelaki Ini Pilih Mengalah saat Lomba Makan Kerupuk
-
Misterius, Pamit Ikut Panjat Pinang, Pemuda di Pontianak Ditemukan Tewas di Bawah Pohon Pinang Tempat Warga Gelar Lomba
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo