SuaraSurakarta.id - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengatakan bahwa kesadaran masyarakat merupakan kunci untuk mencegah penipuan melalui tawaran kerja di luar negeri.
"Jadi, kesadaran masyarakat untuk bisa melindungi dirinya sendiri dengan sejumlah langkah itu menjadi kunci bagi kita," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat (30/7/2022).
Pernyataan itu dia sampaikan terkait dengan kasus penyekapan 60 WNI yang menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.
Judha menjelaskan bahwa kasus penipuan di perusahaan investasi palsu makin sering terjadi karena banyaknya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial.
Pada tahun 2021, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.
Namun, pada tahun ini kasus serupa justru makin meningkat. Hingga Juli 2022, tercatat 291 WNI menjadi korban dengan 133 orang di antaranya sudah berhasil dipulangkan.
Oleh karena itu, Judha mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai macam tawaran pekerjaan di luar negeri.
Ia menyebutkan ada beberapa modus yang perlu mendapat perhatian masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan tawaran tersebut, antara lain, tawaran pekerjaan itu melalui media sosial.
Tawaran tersebut, lanjut dia, juga cenderung menjanjikan gaji yang fantastis dan tidak meminta kualifikasi untuk bisa bekerja di luar negeri.
"Itu aneh, bekerja di luar negeri tetapi tidak minta kualifikasi apa-apa," katanya.
Berikutnya, perusahaan yang melakukan penipuan juga tidak bisa dikroscek kredibilitasnya. Mereka sering kali diberangkatkan dengan visa kerja yang tidak benar atau dengan gunakan bebas visa.
Untuk itu, Judha meminta masyarakat untuk tidak mengambil risiko ketika mereka mengetahui bahwa tawaran bekerja di luar negeri tersebut tidak kredibel.
"Jadi, beberapa modus tersebut kalau ditemui maka hati-hati dan jangan paksakan diri untuk berangkat," kata Judha.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
Terkini
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya