SuaraSurakarta.id - Pasien dengue yang bisa minum cukup, buang air kecil tiap 4-6 jam dan tak punya komorbid serta tidak menunjukkan tanda bahaya seperti muntah terus menerus, boleh dirawat di rumah.
Kendati demikian, ada beberapa obat yang harus dihindari saat merawat pasien dengue di rumah, seperti dituturkan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi & Penyakit Tropis – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
"Jangan mengonsumsi obat berisi asam asetilsalisilat (aspirin), asam mefenamat (ponstan), ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau steroid," kata Anggraini dikutip dari ANTARA, Rabu (20/7/2022).
Pasien yang sudah mengonsumsi obat ini sebelumnya diminta untuk berkonsultasi kepada dokter. Tak hanya obat-obat tersebut, antibiotik juga tidak diperlukan oleh pasien dengue yang dirawat di rumah.
Baca Juga: Kasus DBD Periode Januari-Juni 2022 di Kabupaten Cirebon Tembus Seribu Orang
Pasien yang dirawat di rumah harus mendapat asupan cairan yang cukup, setidaknya minum air lebih dari lima gelas untuk remaja. Disarankan untuk tidak memberikan air tawar saja, tetapi melengkapinya dengan susu, jus buah dan cairan elektrolit isotonik alias oralit.
Air beras atau jewawut juga dapat diberikan kepada pasien dengue yang dirawat di rumah. Asupan air tawar saja bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, oleh karena itu pasien harus mendapat asupan cairan lain.
"Yang terbaik adalah air yang punya rasa karena ada elektrolit, jangan air tawar saja. Sesering mungkin berikan jadi pasien bisa pipis per 4 jam sekali," katanya.
Pasien dengue di rumah juga bisa diberi parasetamol oral dengan dosis maksimum 4g/hari, juga dikompres dan diseka dengan air hangat.
Dia berpesan, jangan lupa memeriksa dan memberantas sarang nyamuk di dalam atau sekitar rumah.
Baca Juga: Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue, Begini Cara Penanganan DBD yang Tepat
Pantau terus keadaan pasien dan segera bawa ke rumah sakit bila terjadi perdarahan, sering muntah, nyeri perut berat, sering mengantuk, kebingungan atau kejang, sulit bernapas dan tangan serta kaki terasa lembap, dingin dan pucat.
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
50 Persen Kematian Kasus Dengue Terjadi pada Usia Anak, Begini Solusi Pencegahan yang Perlu Diketahui
-
Miskonsepsi Seputar Dengue: Fakta dan Pencegahan yang Perlu Diketahui
-
Tak Hanya 3M Plus, Ini Sederet Langkah Inovatif yang Juga Dilakukan untuk Mencegah & Tanggulangi DBD di Indonesia
-
Bakal Dilakukan Bulan Ini, Penyebaran Nyamuk ber-Wolbachia di Jakbar Butuh Waktu 60 Pekan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Datangkan Center Timnas Taiwan William Artino, Ini Statistiknya
-
Gibran Bakal Nyoblos di TPS 18 Manahan, Tak Ada Persiapan Khusus
-
18 Kadin Provinsi Gugat Penyelenggaraan Munaslub 2024
-
Wapres Gibran Nyoblos di Solo, 2.500 Petugas Gabungan Disiagakan
-
Dugaan Intimidasi Berlanjut, Selebgram Mojokerto Bakal Dilaporkan Balik ke Polresta Solo