Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 Juli 2022 | 19:53 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai menghadiri pemakaman almarhum Tjahjo Kumolo di TMP Kalibata. [Suara.com/Yaumal]

SuaraSurakarta.id - Rencana pembangunan SMA Negeri di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terus diperjuangkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Bahkan, Gibran sudah bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat upacara dan syukuran Hari Bhayangkara ke-76 di Semarang, Selasa (5/7/2022).

"Kita tunggu saja keputusan dari Pak Gubernur. Tadi pagi sudah ketemu juga sama Pak Gubernur," kata Gibran, Selasa (5/7/2022).

Menurutnya, keinginan itu sudah disampaikan ke Ganjar Pranowo untuk penambahan sekolah.

Baca Juga: Wow! Plt Dubes Malaysia Temui Ganjar Pranowo, Bicara Potensi Kerjasama Energi Hijau dan Pangan

Menurutnya, jika SMA Negeri di wilayah itu tidak ditambah, maka setiap tahun akan seperti muncul permasalahan. 

"Saya kira lebih pas kalau sekolah offline daripada online. Jadi solusinya sekolahnya ditambah di Pasar Kliwon," katanya.

Dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, lanjut dia, sudah koordinasi dan diskusi bersama. Jadi ditunggu saja kedepannya seperti apa. 

"Kalau belum dibangunkan dan difasilitasi tiap tahun akan seperti ini terus. SD, SMP ono masalah ora? Ora to, malah kakean dan solusinya itu regruping. Tapi ini SMA, perlu penambahan sekolah solusinya," ungkap dia.

Gibran mengatakan, dari dinas pendidikan provinsi sebenarnya sudah setuju ada penambahan di Pasar Kliwon. Tapi ini tinggal menunggu keputusan dari gubernur, karena ini wewenangnya gubernur.

Baca Juga: Ingin Sekolah Tatap Muka, 2 Siswa di Pasar Kliwon Solo Mengundurkan Diri dari Kelas Virtual

"Untuk lahan tidak ada masalah, sudah dibicarakan. Kita menunggu arahan dan instruksi saja," sambungnya.

Kalau dari pengalaman yang sudah-sudah membangun sekolah yang ukurannya menengah hanya enam bulan selesai. Kalau yang besar satu tahun selesai.

"Cepet kok nek bangun sekolah. Enam bulan selesai," ucap dia.

Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Solo, Ekya Sih Hananto mengatakan jika setiap tahun warga Kecamatan Pasar Kliwon tidak pernah mendapatkan sekolahan negeri.

"Dengan adanya zonasi banyak warga kita yang di swasta padahal warga Pasar Kliwon, warga strata menengah kebawah atau kurang ekonominya.  Kalau tidak bisa sekolah negeri kasihan," paparnya.

"Maka kita tokoh tokoh di Pasar Kliwon memohon melalui dinas bakorwil 7 untuk membuat pernyataan bahwa kita membutuhkan dan segera dibangun SMA 2 dipindahkan disini," tegasnya.

Ekya menambahkan, sebenarnya Pemkot sudah memberikan sebagian lahan di HP 0001 untuk diberikan kepada SMA 2 seluas 3.000 meter persegi.

Tetapi sampai sekarang belum ada proses pembangunannya. Setelah dicek alasannya dari provinsi karena standar SMA itu minimal 4.000 meter persegi. 

"Jadi kalau 3.000 meter persegi tidak layak untuk dibangun sekolahan. Ini akhirnya jadi tolak ulur lagi, sempat muncul wacana akan dibuat SMA 2 atau sekolah dua, jadi sekolah satunya tetap di sana tapi sampai sekarang belum ada jawaban," kata Ekya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More