Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 04 Juli 2022 | 15:40 WIB
Ilustrasi PPDB Jateng SMA/SMK. [Photo by Karolina Grabowska/pexels.com]

SuaraSurakarta.id - Siswa asal Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang tidak masuk PPDB Jateng 2022 SMA dan SMK tidak perlu khawatir.

Karena mereka tetap bisa sekolah dengan mendaftar kelas virtual sesuai zonasi yakni SMA Negeri 2 Solo.

Kelas virtual merupakan program yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Program ini diluncurkan untuk memberikan pendidikan bagi warga yang miskin dan putus sekolah.

Untuk kelas virtual di Kota Solo, baru akan dilakukan di Kecamatan Pasar Kliwon tahun 2022 ini. Hal ini sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Geram Pelecehan Seksual Personel JKT48 yang Disebut di Solo, Gibran: Protesnya ke Saya Semua!

Apalagi wilayah Kecamatan Pasar Kliwon sejauh ini tidak memiliki SMAN dan SMKN.

"Ada 32 siswa yang sudah masuk kelas virtual. Kalau untuk kuota itu hanya 36 siswa," ujar Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, Senin (4/6/2022).

Roni, sapaan akrabnya menjelaskan untuk kelas virtual di Kota Solo memang diperuntukkan buat wilayah Pasar Kliwon.

Namun, untuk syaratnya yang bersangkutan sudah harus mengikuti PPDB online dan dinyatakan gugur. Serta tidak diterima di sekolah lain, jadi tidak bisa mendaftar kelas virtual tanpa mengikuti PPDB reguler.

"Jadi ini untuk memfasilitasi mereka yang tidak masuk PPDB online. Karena memang selama ini warga Pasar Kliwon kesulitan memperoleh sekolah negeri," ungkap dia.

Baca Juga: Video Detik-detik Personel JKT48 Alami Pelecehan Seksual, Bikin Gibran Murka Gara-gara Kota Solo Kena Tuduhan

Roni mengatakan, pertimbangan pembukaan kelas virtual di Kecamatan Pasar Kliwon tidak memiliki SMA Negeri.

Sehingga banyak warga yang masih kesulitan kesulitan mendapatkan SMA Negeri. Mereka pun akhirnya mendaftar di sekolah swasta.

"Di wilayah Pasar Kliwon memang tidak punya SMA Negeri. Banyak warga Pasar Kliwon itu yang sekolah dan diterima ke SMAN 1 Mojolaban, Sukoharjo," jelasnya.

Menurutnya, kalau masuk zonasi ke SMA yang lain pasti kalah dengan warga yang lebih dekat wilayahnya. 

Untuk sementara ini, kelas virtual masih ada kuota. Kemungkinan minggu ini sudah memenuhi kuota, kalau kuota sudah cukup akan ditutup pendaftarannya.

Roni menambahkan, untuk zonasi kelas virtual masuk di SMAN 2 Solo. Padahal jarak sekolah paling dekat dari Kecamatan Pasar Kliwon itu SMAN 3 Solo dan SMAN 7 Solo.

"Kalau tidak salah kita masuk di SMAN 2 Solo, jarak dari Pasar Kliwon itu sekitar 2-3 kilometer," sambung dia.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah Suratno mengatakan di Jawa Tengah untuk kelas virtual di tiga daerah, Brebes, Boyolali, dan Kota Solo.

Untuk di Kota Solo dilaksanakan di wilayah Pasar Kliwon. Karena di sana itu secara zonasi belum cukup masuk zonasi.

"Jadi ada kebijakan bagi warga Kecamatan Pasar Kliwon calon peserta didik bisa masuk di kelas virtualnya SMAN 2 Solo," jelasnya.

Suratno menambahkan, untuk kelas virtual di wilayah Pasar Kliwon di SMAN 2 Solo ditetapkan satu rombel dengan jumlah 36 calon peserta didik baru.

Untuk sistem pembelajarannya nanti 70 persen secara daring atau online dan 30 persen tatap muka. 

"Kelas virtual baru tahun ini secara riil kita laksanakan. Ini untuk mengakomodir calon siswa yang rentan atau berisiko tidak sekolah karena faktor ekonomi," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More