SuaraSurakarta.id - ASEAN Para Sport Federation (APSF) dan INASPOC meninjau persiapan Kota Solo untuk penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022, Jumat (17/6/2022).
Mereka pun meninjau sejumlah venue yang akan dipakai untuk ajang pesta olahraga terbesar difabel Asia Tenggara.
Ada beberapa venue di Kota Solo yang sedan diperbaiki, seperti lapangan tenis, lapangan Kotabarat, dan Stadion Sriwedari.
Sedangkan venue yang ada di Hotel Lorin, Solo Paragon, Tirtonadi Convention Hall hingga De Tjolomadoe tidak membutuhkan pembenahan.
Karena cabang olahraganya tidak memerlukan rehab tempat tapi hanya menempatkan atau penataan sarananya saja.
"Saat ini venue yang ada di Solo sedang kita perbaiki, khususnya yang venue Sriwedari, Kotabarat, dan Lapangan Tenis," kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Solo, Joni Hari Sumantri saat ditemui, Jumat (17/6/2022).
Joni mengatakan, semua perbaikan-perbaikan tersebut ditarget selesai itu 20 Juli 2022, termasuk yang di UTP atau UNS.
Dia memapakan, saat ini progres persiapan venue cukup positif dan sudah ada beberapa item yang selesai di Lapangan Kotabarat, seperti pengecatan, akses disabilitas.
Sementara untuk di Stadion Sriwedari, tempat duduk juga sudah selesai dan tanpa menghilangkan material aslinya. Mengingat Stadion Sriwedari masuk bangunan cagar budaya (BCB) yang dilindungi.
Baca Juga: Perpres ASEAN Para Games Tak Kunjung Terbit, Gibran Sindir Presiden Jokowi: Pokoknya Kita Jalan Dulu
"Kalau melihat jadwal dari pelaksana maksimal itu 20 Juli nanti sudah selesai semua. Saya lihat kemarin rata-rata progresnya itu malah plus 4 persen, jadi dari target sudah melampaui. Sedangkan yang lain optimis bisa selesai," papar dia.
Menurutnya, yang membutuhkan waktu lama adalah pengerjaan kontruksi pasangan, seperti pasang beton, batu bata atau pasang keramik.
"Itu seperti membangun toilet untuk disabilitas difabel. Itu kan butuh waktu dan ada standarnya," sambungnya.
Sementara itu Secretary General APSF, Col Wandee Tosuwan mengatakan ini kunjungan kedua dari APSF. Hari ini ada unsur yang datang , yakni APSF dan technical delegate.
Untuk technical delegate mengunjungi venue dengan melihat spesifik apalah perlu ada yang diperbaiki atau tidak.
"Kalau APSF akan berdiskusi tentang anti doping, akreditasi atau masalah sport akan dibahas. Jadi misalnya bagaimana teknik menerima kontingen datang," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
PB XIV Mangkubumi Akui Belum Pikirkan Jumenengan, Masih Masa Berkabung, Fokus 40 Hari
-
Blak-blakan Soal Bebadan Baru Keraton Solo, PB XIV Purboyo: Tiap Generasi Punya Waktunya
-
Misteri SK Ketua PDIP Jateng: FX Rudy Definitif Gantikan Bambang Pacul? Teguh Prakosa Buka Suara
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo