Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 03 Juni 2022 | 18:26 WIB
Para tokoh dan ulama saat meninjau Masjid Taman Sriwedari Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Para tokoh dan ulama tiba-tiba mengunjungi lokasi pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo, Jumat (3/6/2022).

Mereka yang tergabung dalam Solo Madani Indonesia Jaya (SMIJ) dan Forum Silahturahmi Ulama Solo ini untuk mengetahui kondisi Masjid Taman Sriwedari

Mereka meminta dan jangan sampai Masjid Taman Sriwedari mangkrak. Ini mengingat adanya sengketa antara ahli waris dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Kami berharap, ini jangan sampai mangkrak. Kami pun mencari solusi atau jalan tengah," ujar Ketua SMIJ, Yusuf Suparno, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Keren! Owner Wong Solo Group dan PBNU Kerjasama Ubah Kawasan Kali Pepe Jadi Wisata Eksotis

Solusi yang dicari ini agar Pemkot tidak terlalu kenceng mengklaim tanah Pemkot. Ahli waris juga tidak kenceng mengklaim itu tanah ahli waris. 

"Karena ini akan dipakai untuk keumatan, kemaslahatan umat. Maka kita akan cari jalan tengahnya supaya ini benar-benar diteruskan oleh panitia," ungkap dia.

Pihaknya mengaku sudah ada komunikasi dengan ahli waris dan sudah ada kesepakatan kalau itu sudah dibangun tidak akan dirobohkan.

Hanya saja yang didengar itu, ikhlasnya ahli waris itu pembangunan masjid dilakukan di selatan Stadion Sriwedari.

"Kita ingin sama-sama rela atau ikhlas dulu, persoalan hukum nanti belakangan. Masjid jadi dulu, biar tidak ada kesan masjid yang dalam sengketa dan itukan tidak dibolehkan oleh syariat," katanya.

Baca Juga: Apakah Hewan Kurban Kena PMK Boleh Disembelih dalam Islam?

Pihaknya rencana akan bertemu lagi dengan ahli waris untuk menyampaikan solusi. Diharapkan nanti ahli waris benar-benar ridho. 

"Sudah ada gambaran. Nanti setelah ahli waris dan pemkot sama-sama ikhlas, akan dibuat MoU antara panitia dengan ulama," sambung dia.

"Ini juga upaya untuk mempercepat pendanaan. Itu justru yang akan kita percepat. Yang jelas kami akan suport," imbuhnya.

Saat kunjungan tadi, melihat bangunan masjid yang proses pembangunannya sudah 85 persen.

Bahkan material-material sudah banyak di kawasan proyek pembangunan masjid.

"Ini kalau tidak segera dilanjutkan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan. Kita diajak survei untuk melihat-lihat masjid tadi," ucap dia.

Sementara itu pimpinan proyek pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Agung Budiharto mengatakan jika capaian pembangunan sudah 80 persen.

Semakin cepat diselesaikan semakin baik, karena ini masalah material, umur dari bahan. Lebih cepat lebih baik untuk melanjutkan pembangunan. Karena memang untuk mengantisipasi kerusakan.

"Bangunan yang sudah berdiri ini tidak ada masalah, finishingnya belum. Kalau di lantai basemen sudah 90 persen tinggal pasang equipment saja, kalau yang di atas karena faktor keamanan kita tidak pasang 100 persen," paparnya.

Agung menambahkan, molornya pembangunan pasti berdampak pada pembiayaan tinggal bagaimana menyikapi. Apalagi ini masjid untuk umat. 

"Nanti akan dihitung lagi, semua ada proses hitung menghitung. Itu antara kami dengan panitia," tandas dia.

Terpisah Ketua Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Achmad Purnomo menyatakan kedatangan mereka ingin membantu menyelesaikan pembangunan masjid.

Karena merasa prihatin, masjid yang luar biasa dan bagus ini mandeg untuk pembangunannya.

"Mereka datang ramai-ramai ke tempat saya, ingin membantu menyelesaikan pembangunan itu. Misi mereka, masak umat Islam Surakarta tidak bisa menyelesaikan. Saya tangkap dengan baik, kan mau membantu," tuturnya.

Masjid Taman Sriwedari akan dibangun dengan selesai tanpa memandang siapa pemilik tanah itu. "Niat mereka itu membangun sampai selesai. Semangat mereka luar biasa," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More