Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 28 Mei 2022 | 07:36 WIB
Dea OnlyFans. [Suara.com/Evi Ariska]

SuaraSurakarta.id - Nama Dea OnlyFans belakangan ini sering kali menuai sorotan publik di media sosial. Hal itu lantaran ia menyebarkan dan menjual konten asusila.

Kekinian, pasca kasusnya viral dan ramai menuai kecaman. Dea OnlyFans mengaku tidak berani keluar rumah disebabkan dirinya kena mental.

Hal itu diketahui saat Dea OnlyFans berbincang-bincang santai dengan Maria Vania di akun TikTok @langit_ent.

"Nggak berani jalan juga," tanya Maria Vania.

Baca Juga: Saat Polisi Datang untuk Menangkap, Dea Onlyfans: Saya Mandi Dulu ya, Pak!

"Udah nggak berani, takut, takut ada media, takut ada orang yang tiba-tiba motoin gitu," jawab Dea OnlyFans

"Takut tiba-tiba diupload terus viral, dihujat lagi mental aku nggak kuat kak," sambungnya.

Kemudian Maria Vania mencoba mengulik kehidupan Dea OnlyFans sehari-hari sebelum terjerat kasus pornografi.

"Emang Dea yang mungkin orang di luaran sana tidak tahu sebenarnya kayak apa," tanya Maria Vania lagi.

"Cewek biasa yang masih kuliah, ngerjain skripsi. Tiap malam kadang janjian nongkrong sama teman-teman. Kadang dua bulan sekali nyamperin pasanganku atau mantanku. Jujur kangen Dea yang dulu," tandasnya.

Baca Juga: Ogah Diundang Lagi, Dea Onlyfans Ngaku Menyesal ke Podcast Deddy Corbuzier

Unggahan video itu sontak saja langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka memberikan ragam tanggapan.

"Sejatinya manusia tak lepas dari kesalahan," kata akun @25mei**.

"Hampir semua orang mempunyai masa lalu yang hancur, setiap orang berbeda-beda pengalaman. Tapi setiap orang juga berhak untuk berubah lebih baik kedepannya," ungkap akun @jenpro**.

"Dhea gak papa lupain aja, asalkan Dhea mau tobat dan kembali ke jalan Allah. Insya Allah kami nerima Dhea apa adanya," tutur akun @hyper123**.

"Terima resiko dari perbuatanmu," sahut akun @d1mmm**.

"Makanya kalau mau berbuat sesuatu harus mikir panjang kedepannya gimana," tandas akun @urgemini**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More