SuaraSurakarta.id - Berbagai aksi radikalisme selama ini mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sebab, banyak diantara masyarakat terhasut dengan isu yang dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Seperti diketahui, sejumlah peristiwa radikal sempat terjadi di sejumlah wilayah Karisidenan Surakarta. Bahkan peristiwa itu sempat menjadi sorotan dan isu nasional seperti temuan benda mencurigakan mirip bom di Jalan Arifin, Kecamatan Pasar Kliwon.
"Apa yang terjadi di masyarakat ini, jika tidak memahami bisa terhasut. Terjadi gorengan-gorengan isu untuk memecah belah masyarakat terkait dengan radikalisme," kata Direktur Amir Mahmud Center, Dr Amir Mahmud saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (21/5/2022).
Menurutnya, untuk membentengi generasi muda dari isu radikalisme merupakan tugas bersama.
Jangan sampai, generasi muda saat ini justru terhasut dan membenci Pemerintah hingga berujung pada perpecahan Bangsa Indonesia.
"Ini menjadi tugas bersama, jangan sampai generasi bangsa terpecah belah akibat radikalisme," tegasnya.
Terpisah, tokoh agama Kota Solo, Muhammad Soleh Ibrahim mengatakan, hendaknya masyarakat yang menerima informasi apapun harusnya melakukan klarifikasi.
Sehingga, kebenaran dalam informasi yang diterima itu akan terungkap kebenarannya.
Baca Juga: Berada di Singapura, Abu Janda Minta Indonesia Tegas dalam Menindak Orang yang Terpapar Radikalisme
Jangan hanya, melakukan share atau membagikan tanpa tahu kebenaran informasi yang diterimanya.
"Sebagai umat muslim, hendaknya melakukan tabayun tiap kali mendapat informasi. Jangan hanya asal membagikan tanpa tahu kebenarannya. Atau, menelan mentah-mentah informasi tersebut," kata Soleh.
Diungkapkan, masyarakat jangan mudah terhasut dengan isu-isu yang beredar saat ini. Mengingat, isu yang beredar juga belum tentu kebenarannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi Ukhuwah dan Hubungan Antar Umat Beragama MUI Kabupaten Sukoharjo, Sofwan Faizal mengajak masyarakat untuk menjaga keutuhan Bangsa Indonesia. Khususnya, tindakan intoleran dan ekstrem yang bisa mengganggu Kamtibmas di masyarakat.
"Apalagi, banyak beberapa waktu terakhir terjadi peristiwa yang berdampak pada kesalahpahaman di masyarakat. Sehingga, masyarakat terpecah belah. Maka dari itu, mari bersama kita membentengi supaya keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia senantiasa terjaga," kata Sofyan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang