SuaraSurakarta.id - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada disejumlah selter dan jalan di Kota Solo diwanti-wanti untuk tidak menaikan harga atau ngepruk harga saat lebaran nanti.
Karena jika ada yang nekat maka tindakan atau sanksi tegas akan diberikan.
Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mewajibkan pedagang untuk membuat daftar menu dan tarif. Selain itu tidak menjual barang-barang yang tidak layak atau basi.
"Pedagang di selter atau jalan tidak boleh ngepruk harga saat lebaran," terang Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, Kamis (28/4/2022).
Disdag sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) soal awal pekan kemarin dan sudah disosialisasikan.
Jika sudah diberi SE dan sosialisasi tapi masih ada pedagang yang nekat dan terbukti ngepruk, maka sanksi tegas akan langsung diberikan.
"Sanksinya tegas, kita keluarkan dari selter. Tidak peringatan satu, dua, dan tiga, karena itu sudah termasuk pelanggaran berat," ungkap dia.
Heru mengatakan, sebenarnya kalau PKL di selter tidak ada. Tapi ini tetap akan diberikan standar sosialisasi dan pemahaman.
"Kalau yang ada itu biasanya PKL yang bukan menjadi ranah kita. Kalau Selter di Solo ada 24 titik," imbuhnya.
Baca Juga: Gara-gara Masalah Daging Anjing, Politisi Partai Demokrat Singgung Warga Solo: Kasihan
Heru ingin saat lebaran nanti orang yang datang ke Solo dan mau kulineran merasa senang tidak kecewa.
Karena Solo merupakan salah satu kota tujuan mudik saat lebaran di Jawa Tengah. Tidak hanya itu tapi juga banyak dikunjungi buat berlibur, atau menggelar rapat.
"Jadi orang yang datang ke Solo merasa nyaman, tidak kecewa. Jangan sampai ada PKL ngepruk di Solo," tandas dia.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jangan sampai ada PKL di Solo yang ngepruk saat lebaran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini pun sudah mengira jika konsumen sudah mulai milih-milih dan pasti nanya buku menu dulu.
"Pasti ada sanksi kalau ada PKL yang seperti itu. Mungkin di upload saja dan dilaporkan ke saya, kuitansi jangan lupa di foto," jelasnya.
Tapi kalau yang mahal sedikit, Gibran minta itu dimaklumi karena bahan-bahan sedang naik semua.
Gibran juga meminta selama lebaran warung-warung jangan tutup, karena lebaran itu momen dan akan panen.
"Saya yakin di Solo tidak ada yang ngepruk gitu, santai saja. Neng Solo opo-opo murah, itu sudah disosialisasikan ke pedagang," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Mencari Suksesor FX Rudy yang Sudah 25 Tahun Memimpin PDIP Solo
-
Dini Hari Tinjau Dapur SPPG di Dua Tempat, Ini Temuan Wali Kota Solo
-
Sumari Tukang Becak Pasar Gede Meninggal Serangan Jantung, Keluarga Sudah Ikhlas
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Kasus Pemalsuan Dokumen, Eks Penggugat Ijazah Jokowi Divonis 1,5 Tahun Penjara