Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 15 April 2022 | 08:27 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraSurakarta.id - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Tengah 2022, Forum Anak Jawa Tengah menyuarakan agar pemerintah provinsi setempat bisa mencegah tindak kekerasan terutama aksi klitih yang sudah masuk Jateng. Sebab hal itu membahayakan bagi perkembangan anak.

Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Alexander Jason Lee mengatakan, kasus kekerasan anak seperti aksi klitih, telah terjadi di Jateng. Dengan pelaku maupun korbannya adalah kalangan anak-anak.

"Kalau yang viral-viral sekarang kan adanya di Jogja. Ternyata masuk di Jawa Tengah. Kemarin saya lihat itu di Boyolali. Anaknya pakai samurai umur 16, usia 17. Masih usia anak, masih pelajar, sudah melakukan klitih ke anak-anak," kata Jason usai kegiatan Musrenbang Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Kamis (14/4/2022).

Menurutnya, saat ini hal itu mendesak untuk segera dicegah karena telah menjamur. Sebab lagi-lagi, anaklah yang menjadi pelaku dan juga korban. Oleh karenanya, dalam Musrenbang tahun ini, Forum Anak berharap adanya pendidikan karakter. Mengingat tidak sedikit kasus kekerasan anak terjadi karena belum terbentuknya karakter anak.

Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Jateng Musnahkan 20 Kilogram Ganja dan 4 Kilogram Sabu Hasil Operasi Bersinar Candi 2022

"Belum ada pembangunan karakter untuk anak-anak. Kita kan ada bimbingan konseling. Realitanya bimbingan konseling, teman-teman saya takut. Karena malah gurunya jadi cepu, gurunya ember. Padahal harusnya guru-guru ini bisa menjadi orang yang mendidik. Jadi benar-benar mendidik, mengarahkan anak-anak biar tidak terjadi kekerasan," ujarnya.

Jason menilai pendidikan karakter amat penting bagi pertumbuhan anak-anak. Sehingga anak-anak tidak hanya mendapatkan pelajaran umum di sekolah seperti halnya pelajaran Matematikan, Bahasa Inggris, dan lainnya, tapi juga mendapatkan pendidikan karakter.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada Musrenbang tahun ini pihaknya memang konsisten mengajak atau melibatkan mereka yang harus mendapatkan perhatian seperti para disabilitas, anak-anak dan kelompok perempuan serta kelompok rentan lain.

"Penyandang disabilitas, anak-anak, kelompok perempuan. Ternyata itu cukup dominan. Sebagian besar pertanyaaan (di sesi diskusi Musrenbang) juga itu," kata Ganjar usai Musrenbang.

Dalam Musrenbang, Ganjar menyampaikan pendidikan karakter adalah masukan yang bagus. Sebab hal itu akan membentuk karakter yang baik pada diri anak.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Nama Ganjar Unggul Sebagai Capres 2024 di NTT

"Saya sangat setuju sekali dengan pendidikan karakter. Ini masukan yang sangat keren," ucapnya.

Ganjar juga menggarisbawahi di Musrenbang tahun ini, ada dua hal pokok atau isu yang akan dibawa untuk ditangani. Yaitu mengembalikan kekuatan ekonomi agar bisa bangkit dan menurunkan kemiskinan di Jawa Tengah.

Load More