Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 14 April 2022 | 15:49 WIB
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aksi 'Solo Raya Menggugat' menggelar unhuk rasa di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (14/4/2022) sore. [ist]

SuaraSurakarta.id - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aksi 'Solo Raya Menggugat' menggelar unhuk rasa di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (14/4/2022) sore.

Sebelum itu, mereka berkumpul di kawasan Ngarsopuro Solo dan kemudian menggelar long march ke titik utama aksi.

Aksi 'Solo Raya Menggugat' diikuti oleh sekitar 18-20 perguruan tinggi di Soloraya, diantaranya BEM UMS Solo, UIN Raden Mas Said, Unisri, IIM, USB, dan perguruan tinggi lain.

Meski demikian, aksi unjuk rasa itu tak diikuti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca Juga: Tanggapi Tuntutan Aksi Unjuk Rasa 11 April soal Kenaikan harga Minyak Goreng dan BBM, Begini Kata Maruf Amin

BEM UNS Solo diketahui mendadak mundur atau menarik diri dari aksi tersebut. Presiden BEM UNS Shoffan Mujahid pun buka suara berkaitan dengan keputusan itu.

"Kami (BEM Soloraya) sebelumnya sepekat bahwa aksi dilakukan secara terbuka. Namun kemudian berubah," ungkap Shoffan Mujahid.

Dia memaparkan, aksi demonstrasi yang sebelumnya akan terbuka untuk elemen-elemen lain masyarakat lain kemudian berubah menjadi tertutup hanya khusus mahasiswa.

"Ternyata tidak sesuai kesepakatan awal. Kami berusaha untuk sesuai dengan kesepakatan awal, tetapi tidak bisa berubah," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Aliansi BEM Soloraya Widi Adi Nugroho menuturkan, perubahan itu mempertimbangkan banyak hal.

Baca Juga: Viral Momen Kocak Kurir Belah Massa Demo Mahasiswa demi Antar Paket, Publik: Kayak Ambulans Dikasih Jalan

"Kami berkaca dari aksi demo yang terjadi di Tugu Kartasura, Sukoharjo pada 2019 kemarin yang berakhir ricuh," ungkapnya.

Load More