Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 24 Maret 2022 | 16:52 WIB
Seorang pedagang barang kebutuhan pokok termasuk minyak goreng sata melayani pelanggan di Pasar Boyolali, Kota, Kamis (24/3/2022). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Kelangkaan minyak goreng curah terjadi di berbagai daerah. Salah satunya adalah di Kabupaten Boyolali

Stok minyak goreng curah di Pasar Tradisional Boyolali sulit dicari, dan jika ada persediaannya terbatas serta harga dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Sejumlah pedagang menyatakan stok minyak goreng curah lagi kosong, karena tidak ada pasokan barang dari sales dan jika ada persediaan terbatas serta harga dijual antara Rp18.000/kg hingga Rp20.000/kg.

Padahal, harga minyak goreng curah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11/2022, disebutkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan dijual Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Baca Juga: Harga Gula Diprediksi Naik Setelah Minyak Goreng, Warganet Nangis: Capek Banget!

Sumarni (40) salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota mengatakan minyak goreng curah di Pasar Boyolali Kota memang baru sulit ditemukan. Pedagang rata-rata telah habis stoknya dan belum mendapatkan pasokan lagi.

"Harga minyak goreng curah dijual rata-rata Rp20.000/kg," kata Sumarni dikutip dari ANTARA Kamis (24/3/2022).

Dia menjelaskan ingin mendapatkan minyak goreng curah sebanyak dua jerigen ukuran 17 kg harus antrean di Pasar Legi Solo. Jika waktunya terlambat stok minyak goreng curah sudah habis.

"Kalau minyak goreng kemasan atau premium stok masih ada tetapi harga cukup tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Boyolali Karseno menjelaskan masalah stok minyak goreng curah di Boyolali yang sulit dicari dan pada umumnya di wilayah Solo Raya juga mengalami sama.

Baca Juga: Katai Emak-emak Hanya Menggoreng, Omongan Megawati Disebut Bentuk Perhatian

"Stok minyak goreng curah memang terbatas karena Boyolali tidak ada distributor. Jadi jelas dengan hal itu, Boyolali harus menunggu pasokan dari sales asal Solo, Klaten, Salatiga, Semarang dan daerah lainnya," katanya.

Menurut dia, sales membawa minyak goreng datang di Boyolali dua minggu sekali dan harga mencapai Rp16.000/kg, sehingga harus dimaklumi jika pedagang setempat menjual minyak goreng curah antara Rp18.000/kg hingga Rp20.000/kg.

Kendati demikian, Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Boyolali terus melakukan pemantauan secara rutin di pasar-pasar dan hasilnya memang minyak goreng curah stok terbatas karena Boyolali tidak ada distributor.

"Kami bisanya menunggu pasokan dari sales asal dari Solo, Klaten, Salatiga, dan Semarang untuk mendapatkan minyak goreng curah," katanya.

Namun, pihaknya berusaha mengimbau kepada para pedagang agar mentaati Surat Edaran Kemendag terkait HET dengan harga Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg. Operasi pasar (OP) untuk sementara dihentikan di daerah masing-masing karena minyak goreng kemasan sudah didistribusikan normal dan harga sesuai mekanisme pasar.

"Kami belum menemukan adanya indikasi penimbunan selama ini, kami berharap hal itu, tidak ada di Boyolali," katanya.

Selain itu, harga beberapa barang kebutuhan pokok lain, kata dia, stok masih memadahi dan harga masih stabil. Harga memang ada satu dua merangkak naik menjelang Ramadan ini, seperti gula yang biasanya dijual Rp12.500/kg naik menjadi Rp14.500/kg.

"Namun, saya jamin stok barang kebutuhan pokok dan harga di Boyolali, masih terjangkau memasuki Ramadan," katanya. 

Load More