SuaraSurakarta.id - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuka program studi (prodi) S-1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok sebagai salah satu upaya pencapaian reputasi internasional.
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus mengatakan, pendirian prodi S-1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok ini sejalan dengan visi UNS dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), serta prioritas program renstra UNS 2020-2024, yaitu mendukung perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) dalam rangka pencapaian reputasi internasional.
Dengan visi menjadi prodi yang maju dan unggul di tingkat internasional dalam pengembangan Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, dikatakannya, berlandaskan budaya nasional pada tahun 2030.
"Dalam hal ini kami melihat keseriusan yang dilakukan oleh FIB dalam upaya pendiriannya. Ini bukan pekerjaan yang mudah, perlu waktu lama, kerja sama tim, dan ketelatenan dalam pengerjaannya," kata Ahmad Yunus dikutip dari ANTARA di Solo, Rabu (23/3/2022).
Menurut dia, berdirinya program studi baru tersebut menjadi langkah strategis dalam upaya mendukung program Pemerintah Indonesia dengan Tiongkok untuk memajukan kerja sama di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan.
Pihaknya berharap prodi tersebut mampu melahirkan para lulusan yang unggul, andal, dan kompeten dalam bidangnya.
"Dengan pendekatan yang humanis, kerja sama di berbagai bidang akan makin terbuka lebar, berjalan lancar, dan saling menguntungkan. Dengan demikian, dalam jangka panjang hubungan kedua negara menjadi makin solid dan harmonis," katanya.
Sementara itu, pada pendirian prodi tersebut pihak UNS bekerja sama dengan Xihua University dan Confusius Institute.
Dekan FIB UNS Warto berharap prodi tersebut dapat merealisasikan visinya melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai misi yang diembannya.
Baca Juga: Jokowi: Semua Negara Pusing Gara-gara Pandemi, Makin Pusing Ditambah Perang
"Semoga dengan berdiri dan dikumandangkannya prodi ini akan menuai manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat, serta menjadi angin segar dalam memacu pengembangan Bahasa, Sastra dan Budaya Tiongkok (Sinologi) di Indonesia, bahkan kancah dunia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
ULAS dan Posyandu Plus di Solo Kini Bisa Diakses Lewat Aplikasi GoPay
-
KNPI Nilai MBG Jadi Momentum Strategis Tekan Stunting dan Bangun Budaya Sehat
-
Revitalisasi Benteng Keraton Kartasura: Batu Bata Khusus, Dikerjakan dengan Teknik Gosok
-
Kader PSI Dapat Arahan dari Jokowi di Bali, Ini Komentar Astrid Widayani
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025