SuaraSurakarta.id - Sidang kasus Diklatsar Menwa UNS memasuki agenda pembacaan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Selasa (15/3/2022).
Sebelumnya, kedua terdakwa yakni Nanang Fahrizal Maulana (22) dan Faizal Pujut Juliono (22) dituntut hukuman 7 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kedua terdakwa melalui penasihat hukumnya, Darius Marhendra Yudya Wardana, Ari Santoso, dan Retno Evi Arini menolak dan tidak sependapat dengan surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).
Penasihat hukum menilai tidak tepat dan tidak layak terdakwa didakwa, dituntut, disalahkan, dan dihukum dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Terdakwa memohon majelis hakim yang mulia memeriksa dan mengadili perkara ini, memberi putusan pertama menyatakan terdakwa satu Nanang Fahrizal Maulana dan terdakwa dua Faizal Pujut Juliono tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam Pasal 351 ayat (3) KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Jakwaan JPU unsur-unsur tidak terpenuhi dan terdakwa tidak dipersalahkan karena kematian korban akibat adanya benturan. Sehingga meminta kedua terdakwa dibebaskan, dipulihkan martabatnya, dan dilepaskan dari tahanan," kata Ari Santoso melansir ANTARA, Selasa (15/2/2022).
Ari Santoso menjelaskan bahwa hal tersebut terungkap dalam persidangan penyebab kematian Gilang Endi Saputra berdasarkan visum et repertum nomor VER/59/X/2021/Biddokes tertanggal 29 Oktober 2021 yang diperiksa oleh dokter Istiqomah menyatakan pada bagian kesimpulan bahwa penyebab kematian adalah trauma tumpul pada kepala yang diakibatkan mati lemas.
Dokter Istiqomah sebagai saksi ahli dalam persidangan mengemukakan bahwa penyebab kematian Gilang Endi Saputra adalah benturan kepala bagian belakang sebelah kiri, yang dituliskan pada VeR nomor VER/59/X/2021/Biddokes pada bagian D. Fakta dari pemeriksaan tubuh bagian dalam terdapat sebuah resapan pada kulit kepala bagian dalam belakang sebelah kiri.
"Saksi ahli menyatakan sumber atau arah benturan dari kepada sebelah sisi kiri," paparnya.
Baca Juga: Hadiri Dies Natalis ke-46, Presiden Jokowi Minta UNS Harus Lincah Hadapi Perubahan
Menurut dia, terungkap fakta dalam persidangan berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan dan keterangan terdakwa dikaitkan satu dengan lainnya terungkap korban Gilang Endi Saputra telah membenturkan dari kepala bagian belakang dan seluruh tubuhnya ketika mengalami kesurupan atau kejang-kejang. Korban membenturkan kepala bagian belakang ke lantai dengan keras dan tenaga berulang-ulang.
Bahkan, terungkap dalam persidangan berdasarkan keterangan saksi dari peserta Diklatsar terdakwa satu tidak melakukan pemoporan dengan senjata replika kepada Gilang Endi. Terungkap dalam persidangan terdakwa dua melakukan pemukulan dengan matras mengenal helm pelindung kepada peserta, termasuk korban, tetapi tidak merasakan sakit atau sampai mengganggu kesehatan.
Sementara itu, hakim Suprapti yang memimpin sidang kasus tindak pidana penganiayaan Diklatsar Menwa akan melanjutkan sidang ini dengan agenda replik atau jawaban atas pledoi atau pembelaan terdakwa yang digelar di PN Surakarta, Selasa (22/3/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
-
Onitsuka Tiger Buatan Jepang vs Indonesia: Apa Sih Bedanya? Ini Ulasannya
-
Fenomena Rohana dan Rojali Sampai Kuping Bos OJK
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
Terkini
-
Mural One Piece Bikin Geger Solo, Ada yang Dihapus, Ada yang Bertahan
-
Inisiatif Puspo Wardoyo: SPPG Kembali Dibuka di Solo, Fokus Penuhi Kebutuhan Anak Sekolah
-
Kader PDIP Diminta Dukung Pemerintah, FX Rudy: Nggak Barter dengan Hasto Kristiyanto!
-
Transaksi Soloraya Great Sale Tembus Rp 10,7 Triliun, Ini Kata Gubernur Jateng
-
Screening Film Panggil Aku Ayah: Bawa Warga Solo Banjir Air Mata