Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 15 Maret 2022 | 21:17 WIB
Agenda penobatan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunagoro X yang digelar di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Sabtu (12/3/2022). (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSurakarta.id - GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo resmi dikukuhkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022).

Ada sejumlah agenda atau tradisi adat besar yang akan dipimpin oleh KGPAA Mangkunegara X setelah jumenengan. 

"Agenda pertama setelah jumenengan KGPAA Mangkunegara X ini adalah wilujengan ruwahan Pura Mangkunegaran. Ini akan digelar, Kamis (17/3/2022) malam," ujar Wedana Satriyo KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat, Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, wilujengan ruwahan itu istilahnya adalah nyekar atau sadranan sebelum datangnya Bulan Ramadhan.

Baca Juga: Mengulik Tata Cara Pengangkatan Pemimpin Keturunan Mataram: Disumpah dengan Alquran dan Diangkat Pangeran Sepuh

Dalam wilujengan itu, KGPAA Mangkunegara X sudah tidak boleh nyekar lagi atau ke makam pendahulunya. Nantinya ada utusan yang diberangkatkan dari Pura Mangkunegaran ke makam-makam Mataram.

Lilik menjelaskan, wilujengan Ageng akan digelar di Pendapi Pura Mangkunegaran Mangkunegaran yang disaksikan oleh KGPAA Mangkunegara. 

"Habis itu secara simbolis memberikan bunga untuk disebar ke seluruh makam-makam Mataram dan punggowo baku. Jadi nanti sampai ke Imogiri, Kota Gede, Wonogiri dam semua trah," jelas dia.

Sementara untuk prosesinya, Lilik menyebut terdapat ambengan di pendopo. Ambengan itu merupakan nasi yang ditempatkan dalam tampah disertai lauk pauk lengkap.

Lalu di selatan itu ada abdi dalem Yogis Woro yang menghadap ke dalam atau berhadapan dengan KGPAA Mangkunegara X.

Baca Juga: Momen Duduk Bersebelahan di Jumenengan KGPAA Mangkunegaran X, Putra Mahkota Keraton Solo Ajak Gusti Moeng Foto Bareng

"Dalam rangka wilujengan itu, dzikir dan tahlil selesai. Kemudian beliau memberikan tanda simbol," paparnya.

Untuk agenda kedua itu, syawalan dan itu sudah disiapkan oleh para abdi dalem. 

Syawalan itu semacam open house saat lebaran, jadi para sederek yang mau sungkem atau menyalami dipersilahkan.

"Untuk syawalan atau tidak belum terpikir, kan beliau baru lenggah. Tapi para abdi dalem sudah menyiapkan jadwal-jadwal agenda di sini," sambung dia.

Lilik menambahkan, syawalan di Pura Mangkunegaran itu rutin digelar. Tapi saat pandemi kemarin tetap digelar tapi hanya di dalam saja. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More