SuaraSurakarta.id - Beragam cerita menarik muncul setelah pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022).
Seperti diketahui, sosok berusia 24 tahun itu resmi dinobatkan sebagai Mangkunegara X menggantikan Mangkunegara IX yang wafat tahun lalu.
Selain Bhre Cakrahutomo, ada dua calon lain yang sempat muncul dan punya peluang yang sama untuk jadi penerus tahta.
Mereka GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yan juga cucu presiden pertama Indonesia, Soekarno sekaligus putra Mangkunegara IX dari istri sebelumnya yakni Sukmawati Soekarnoputri.
Serta sosok KRMH Roy Rajasa Yamin cucu Mangkunegara VIII sekaligus cucu pahlawan nasional, Mochammad Yamin.
Khusus 'gagalnya' Paundrakarna sebagai pemimpin baru Mangkunegaran, masyarakat juga mengaitkan dengan rangkaian 'tiga kekalahan' trah Bung Karno atau presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Pertama adalah cinta dari Presiden Soekarno yang ditolak putri dari KGPAA Mangkunegara VII dan GKR Timur yaitu Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani atau yang akrab disapa Gusti Nurul.
Lalu, kandasnya pernikahan antara Gusti Sudjiwo Kusumo atau Gusti Jiwo dengan Sukmawati Soekarnoputri. Pernihakan itu melahirkan dua anak yakni GPH Paundrakarna dan GRA Putri Agung Suniwati atau Gusti Menur.
Setelah bercerai, Gusti Jiwo kemudian menikah dengan putri mantan Dubes RI di Jepang, Jenderal Yogi Supardi, Prisca Marina.
Baca Juga: Hadir Dalam Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Ini Harapan dari Trah Kerajaan Mataram Islam
Gusti Jiwo kemudian meneruskan tahta pemimpin Mangkunegaran menjadi KGPAA Mangkunegara IX. Dari pernikahan Gusti Jiwo dan Prisca Marina, melahirkan dua anak yakni GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GRA Ancilla Sura Sudjiwo.
Sementara 'kekalahan ketiga' adalah gagalnya Paundrakarna menjadi Mangkunegara X dan harus merelakan posisi itu diduduki GPH Bhre Cakrahutomo.
Menanggapi hal itu, pemerhati budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tunjung W Sutirta menilai persepsi publik dalam menginterpretasikan sebuah fakta cukup bebas. Menurutnya dilihat dari dimensi terlebih dahulu, fakta di atas merupakan sejarah yang sudah terjadi.
"Kalau ada masyarakat yang menilai itu adalah semacam 'kekalahan' Trah Bung Karno dari Mangkunegaran, saya rasa itu interpretasi terebut karena melihat faktanya berulang. Mungkin bisa saja masyarakat mempersepsikan semcam itu karena faktanya berulang dan dengan momen itu tadi," ungkap Tunjung saat berbincang dengan Suarasurakarta.id, Minggu (13/3/2022).
Tradisi Mangkunegaran
Meski demikian, Tunjung menegaskan tiga hal tersebut tidak menjadi perhitungan dalam mengeluarkan keputusan siapa yang menjadi Mangkunegara X.
Dalam tradisi Mangkunegaran, lanjut dia, siapa yang menjadi pemimpin selanjutnya berdasarkan garis keturunan, dimulai putra prameswari, cucu dan keponakan
"Jadi adat Mangkunegaran, semuanya dalam konteks garis langsung penguasa sebelumnya. Dulu Mangkunegara II menunjuk cucu untuk jadi penerusnya. Kalau sekarang putra prameswari (Bhre Cakrahutomo-red) ya itu memiliki nilai tinggi plus faktor-faktor lain," paparnya.
Tunjung menambahkan, tiga hal yang disebut-sebut sebagai 'kekalahan' trah Bung Karno di Mangkunegaran adalah sebuah fakta yang kebetulan diingat masyarakat.
"Istilahnya ilmu titen. Tidak salah juga masyarakat berfikiran seperti itu karena memang faktanya ya itu. Tapi yang perlu digaris bawahi, pemilihan pemimpin Mangkunegaran berdasarkan keturunan, tanpa memperhitungkan trah siapa," tegasnya.
"Misal seandainya yang ditunjuk Gusti Paundrakarna atau Roy Rajasa tidak masalah, karena mereka punya garis keturunan masing-masing," tambah Tunjung W Sutirta.
Berita Terkait
-
Gawat! Rumput GBK Terancam Belum Sempurna saat Timnas Indonesia Jamu Bahrain
-
Profil Dewi Soekarno: Lepas Status WNI Demi Bangun Parpol di Jepang, Misinya Larang Makan Anjing dan Kucing!
-
5 Gaya Hidup Dewi Soekarno, Dikabarkan Mau Nyaleg di Jepang
-
Kabar Dewi Soekarno, Lepas WNI Kini Mau Nyaleg di Jepang
-
Razman Samakan Dirinya Seperti Bung Karno yang Berani Dipenjara, Hotman Paris: Eh Botak, Ngaca!
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?