SuaraSurakarta.id - Warga berinisial S (54) terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror di Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Teduga pelaku diketahui seorang dokter yang tinggal di RT 03 RW 07 Dukuh Bangunsari Kelurahan Gayam, Sukoharjo.
Namun dari Kartu Tanda Penduduk (KTP)nya itu warga RT 01 RW 07 Dukuh Bangunsari, Kelurahan Gayam.
"Yang saya tahu pekerjaannya itu dokter. Saya tidak tahu bertugas di mana, kelihatan dokter umum," ujar
Ketua RT 03 RW 07 Dukuh Bangunsari Kelurahan Gayam, Bambang Pujiana E.W saat ditemui, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Saat Ditangkap Densus 88, Kades: Ada Suara Tembak-tembakan
Bambang menjelaskan, sepanjang menjabat sebagai Ketua RT sejak 2019 lalu, saat ada pertemuan warga, S tidak pernah ada atau sosialisasi. Warga terduga teroris ini tinggal di wilayah RT 03 RW 07 sudah cukup lama.
"Tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi dengan warga lain. Saya tidak tahu alasannya apa. Orangnya itu tertutup dan diam," katanya.
Diakuinya, tidak pernah ngobrol dan saling sapa dengan yang bersangkut. Ketemunya itu biasanya saat di masjid dan itupun tidak saling sapa, selesai shalat langsung pulang.
"Tidak pernah ngobrol, ketemunya malah di masjid dan memang rutin ke masjid. Biasanya saya ketemunya itu pas shalat maghrib dan isya," ungkap dia.
Menurutnya, warga lain juga tidak pernah bersosialisasi dengan yang bersangkutan. Saat ada kegiatan kerja bakti pun sama sekali tidak pernah datang.
Baca Juga: Terduga Teroris di Sukoharjo Ditembak Mati Densus 88, Ini Kronologinya
Ia juga tidak mengumpulkan KTP atau Kartu Keluarga (KK) ke RT. Karena harusnya itu setiap warga mengumpulkan data identitas diri.
"Iuran warga untuk kegiatan pun sama sekali tidak pernah membayar. Bisa tanya ke bendahara RT. Ia juga tidak saya masukan ke grup Wa warga," imbuhnya.
Di sini, ia tinggal bersama istri dan keempat anaknya yang sudah besar. Tempat praktek dikediamannya pun tampaknya sepi, tidak ramai pasien yang datang.
"Istrinya juga sama-sama tidak mau berkomunikasi. Saya juga belum ketemu keluarnya soal kejadian ini," sambung dia.
Bambang sendiri tidak mengetahui kejadian yang menimpa salah satu warganya kemarin malam. Karena tidak diberi tahu soal penangkapan dan kronologisnya bagaimana.
"Saya tidak tahu. Saya tahunya itu baru tadi siang. Saya waktu itu ada acara terus ditelpon oleh Babinkamtibmas dan diminta untuk pulang. Saya tanya ada apa, terus dikasih tahu kalau yang bersangkutan ditangkap Densus 88," jelasnya.
"Sampai sekarang saya juga belum dimintai keterangan soal itu oleh kepolisian. Saya hanya diminta untuk mengirim foto copy KTP," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi