Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 20 Februari 2022 | 09:37 WIB
Pedagang sembako di Pasar Jember menunjukkan minyak goreng kemasan yang baru diterima dari salah satu produsen minyak goreng, Jumat (18/2/2022). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraSurakarta.id - Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah kesulitan mencari salah satu bahan pokok minyak goreng

Kalau pun ada, minyak goreng yang dijual oleh pedagang di pasar maupun toko harganya sangat mahal. Meski pemerintah telah menetapakan harga eceran, nampak tidak berpengaruh sama sekali. 

Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab minyak goreng bisa langka dan harganya melambung tinggi di pasaran. 

Bahkan buntut kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng tersebut. Ada sejumlah oknum nakal di Kudus yang memanfaatkan momentum tersebut dengan menjual minyak goreng oplosan. 

Baca Juga: Sidak Ketersediaan Minyak Goreng di Agen dan Toko, Bupati Banyumas Dapatkan Fakta Ini

Beruntung, Polda Jawa Tengah berhasil menangkap oknum penjual minyak goreng oplosan di wilayah Jawa Timur pada Sabtu (12/02/2022) yang lalu. 

Menanggapi permasalahan tersebut, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen turut angka bicara. Pria yang kerap Gus Nadir ini sampai menyentil Presiden Joko Widodo untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut. 

"Ironis, rakyat antri beli minyak goreng di saat Indonesia sudah merdeka. Harus segera turun tangan, Pak Presiden," ujar Gus Nadir melalui akun twitternya @na_dirs. 

Lebih lanjut, Gus Nadir berharap Presiden Joko Widodo memiliki nyali untuk membongkar siapa mafia yang berani menimbul minyak goreng. Sehingga terjadi kelangkaan yang berlarut-larut. 

"Pak @jokowi negara tidak boleh kalah dengan mafia minyak goreng," tegas Gus Nadir. 

Baca Juga: Saat Minyak Goreng Langka, Harga Kedelai Naik Jadi Rp12.000 per Kilogram

Sontak saja cuitan Gus Nadir itu langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut meminta kepada pemerintah untuk segera menangani masalah kelangkaan minyak goreng. 

"Saya sudah lama merasakan mahalnya minyak goreng dari mei 2021, saya pikir pemerintah sudah tidak peduli lagi terhadap kesulitan rakyat kecil. Pemerintah baru peduli dan butuh ketika dekat ke pemilu, selalu begitu dan terulang terus," keluh akun @kurnia_anug**. 

"Pengusaha yang ketahuan nimbun minyak goreng harus ditangkap dan dihukum berat. Karena menimbulkan keresahan masyarakat," ujar akun @hOme**. 

"Saya kira kata-kata semacam 'sudah saatnya negara turun untuk mengawasi pergerakan barang di pasar' itu sudah terlalu sering didengungkan. Udah basi. Mending disikat aja langsung mafia nya," kesal akun @dwika_aditya**. 

"Segera di tindak, satgas pangan jangan kendor harus tegas dan sikat semua mafia mafia minyak goreng. Jangan sampai rakyat marah dan berujung pada ketidak percayaan kepada pemerintah. Sikat habis mafia minyak goreng. Negara jangan kalah," seru akun @DidikPu6307**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More