Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Rabu, 16 Februari 2022 | 11:59 WIB
Pantai Payangan [Antara]

SuaraSurakarta.id - Penyelidikan kasus ritual  di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sedang berlangsung di kantor Kepolisian Resor Jember.

Ritual yang diselenggarakan padepokan Tunggal Jati Nusantara menewaskan sebelas anggota setelah tergulung ombak laut selatan, Minggu (13/2/2022), dini hari

Nurhasan, seorang pemimpin padepokan Tunggal Jati Nusantara, kemarin mulai diperiksa polisi.

Nurhasan menjadi salah seorang yang ikut terseret ombak, tetapi dia selamat. Dia baru dapat dimintai keterangan penyidik karena sejak diselamatkan, dirawat di RS Daerah dr. Soebandi Jember.

Baca Juga: Inilah Sosok Nur Hasan, MC Dangdut dan Pernah Jadi TKI di Malaysia Sebelum Pimpin Padepokan Tunggal Jati Nusantara

“Kami sudah mengamankan NH selaku pimpinan padepokan Tunggal Jati Nusantara. Kami sudah berkoordinasi dengan RSD dr. Soebandi. Sekitar pukul siang tadi, yang bersangkutan layak dirawat jalan dan selanjutnya kami bawa ke Polres Jember untuk diperiksa,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Jember Ajun Komisaris Komang Yogi Arya Wiguna.

Selain memeriksa Nurhasan, polisi juga memeriksa 18 saksi yang mengikuti acara ritual.

Polisi ingin tahu siapa yang memprakarsai dan tujuan ritual di Pantai Payangan. “Apakah Saudara NH ini memang menyarankan kepada para jemaat untuk berkegiatan, sudah berapa kali, dan di mana saja, dan bagaimana cara ritualnya,” kata Komang.

"Kami ingin tahu motif dan dasar dia melakukan kegiatan tersebut.”

Padepokan Tunggal Jati Nusantara dipimpin Nurhasan. Padepokan yang didirikan 2015 berada di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Anggotanya 100 orang, tetapi yang aktif mengikuti kegiatan sekitar 20-25 orang.

Baca Juga: Petaka Ritual Pantai Payangan, Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara Mulai Jalani Pemeriksaan Polisi

Pedepokan ini bergerak di bidang pengobatan alternatif. Namun, masyarakat yang datang bergabung ke pedepokan dengan tujuan bermacam-macam, di antaranya masalah ekonomi agar bisa kaya, keluarga, kesehatan baik fisik maupun batin yang intinya mencari keselamatan dan keberkahan dengan melakukan kegiatan zikir, doa, dan ritual. [Beritajatim dan rangkuman laporan Suara.com]

Load More