SuaraSurakarta.id - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di SMA IT Nur Hidayah Kartasura, Sukoharjo. Jika sebelumnya ada 79 siswa yang terkonfirmasi positif, kini bertambah menjadi 81 orang positif.
"Ada dua tambahan kasus lagi, dari guru. Jadi total ada 81 kasus positif," ujar Kepala Sekolah SMA IT Sukoharjo, Muhammad Ihsan Fauzi saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Ihsan menjelaskan, dua guru tersebut memang sudah sakit tapi tidak ikut diperiksa atau swab antigen di sekolahan.
Kemudian dengan kesadaran sendiri melakukan tes swab mandiri dan hasilnya positif.
"Hasil positif dua guru tersebut keluar kemarin malam. Memang sudah sakit dan tidak ikut tes swab antigen di sekolah tapi mandiri," ungkapnya.
Jumlah 81 kasus tersebut terdiri dari 75 siswa, 4 pengasuh asrama, dan 2 guru. Dari kasus tersebut, saat ini sedangkan dilakukan tes PCR bagi siswa atau guru yang kontak erat dan dekat.
"Hari ini ada 240 anak dan guru yang di tes swab PCR. Hasilnya belum, mungkin dua sampai tiga hari kedepan," sambung dia.
Dari jumlah siswa dan guru yang di tes PCR ada yang positif, akan langsung di karantina di asrama yang sudah disediakan.
Sebenarnya kemarin itu sudah tes antigen dan hasilnya negatif, kemudian dilakukan exit tes permintaan Puskesmas.
Baca Juga: Pemain dan Wasit Positif Covid-19, IBL Dihentikan Sementara
"Jika ini hasilnya negatif maka mereka dipastikan sehat, jika positif langsung dikarantina. Lima hari lalu mereka sudah tes antigen, hasilnya negatif dan ini tes PCR," imbuhnya.
Untuk 79 siswa dan guru yang positif kemarin kesehatannya terus dipantau. Sejauh ini kondisinya baik meski ada yang sempat demam dan batuk tapi sudah hilang.
"Hasilnya masih ditunggu, mungkin nunggu 10 hari dulu. Dipantau terus dari puskesmas untuk kondisinya," ucap dia.
Adanya kasus ini untuk sementara pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan dulu. Saat ini fokus untuk penanganan kasus positif Covid-19.
Dengan temuan kasus yang cukup banyak ini menjadi pengalaman berharga bagi SMK IT Nur Hidayah. Di mana tahu penanganan Covid-19, karena ada kerjasama dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan, Koramil maupun kecamatan.
"Kita jadi tahu cara penanganannya seperti apa. Kita jelas mengambil pelajaran banyak sekali dari kasus ini, untuk peningkatan protokol kesehatan, yang mana anak-anak kadang abai dan berkerumun serta lepas masker," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia