Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 03 Februari 2022 | 14:38 WIB
Ilustrasi Spanduk melawan COVID-19 terpasang di salah satu sudut di RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Indonesia disebut-sebut memasuki gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Rumah sakit pun mulai diserbu para pasien yang terpapar virus Corona, bagaimana layanan telemedisin. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Banyak informasi keluhan lewat medsos. Pengiriman obat untuk pasien isoman terlambat," tambah Firdaus.

Ia menambahkan, prinsip yang perlu dilakukan dalam layanan telemedesin adalah pengikutsertaan pengawasan langsung terhadap pasien isoman. "Setidaknya ada yang ikut mengawasi, baik pengawasan dari Satgas Covid-19 setempat maupun pendampingan medis yang layak," katanya.

Apa itu layanan telemedisin?

Layanan telemedisin isoman sudah diterapkan sejak gelombang delta di Indonesia pertengahan tahun lalu.

Baca Juga: Positif Covid-19 Indonesia Meroket 17.895 Orang, 25 Jiwa Meninggal Dunia

Ilustrasi Telemedisin. [Tumisu/Pixabay]

Sasaran layanan telemedisin isoman adalah pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan, berusia minimal 18 tahun, kondisi rumah layak isoman, dan diperiksa di wilayah Jabodetabek.

Layanan dari pemerintah ini menyediakan konsultasi dengan dokter secara daring dan pengiriman paket obat gratis bagi pasien yang menjalani isoman.

Sebanyak 17 platform terlibat dalam layanan ini, yaitu Aido Health, Alodokter, GetWell , Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter , ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, YesDok

Bagaimana mendapatkan layanan ini?

Syarat utama mendapatkan layanan ini adalah pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19: BOR RS Persahabatan Naik 84,6 Persen, Pasien Positif Capai 156 Orang

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR secara 'drive thru' di Jakarta, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Jika hasilnya positif, laboratorium akan mengirim data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes. Setelah itu pasien akan menerima pesan Whatsapp dengan centang hijau secara otomatis, seperti disebut dalam keterangan kemenkes.

Load More