Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 30 Januari 2022 | 13:06 WIB
Warga yang sedang berswafoto dan selfi di lampion karakter Macan depan Balai Kota Solo, Minggu (30/1/2022). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kerumunan terjadi di kawasan Balai Kota Solo dan sekitar Pasar Gede Solo, Minggu (30/1/2022) pagi.

Banyak warga dari berbagai wilayah di Solo maupun luar Solo datang ke kawasan balai kota. Mereka datang untuk berswafoto atau selfi dengan background atau latar lampion

Ada juga warga yang memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Kondisi itu membuat lalu lintas di kawasan Balai Kota Solo. 

Ada juga pedagang yang berjualan pernak-pernik Imlek di sekitar Balai Kota Solo. Lampion karakter Macan, menjadi tempat favorit untuk berswafoto dan selfi.

Baca Juga: Bolu Stim Menara Manjakan Lidah Lewat Inovasi Terbarunya

Lampion Macan tersebut banyaknya 5 meter dan tinggi 180 centimeter dengan berwarna kuning keemasan. Saat malam hari cahayanya terpancar. 

"Sengaja datang ke sini sama teman-teman untuk foto dan selfi. Sangat bagus sekali," ujar salah satu warga, Sukma (21), Minggu (30/1/2022).

Dirinya tahu jika di Balai Kota Solo dan Pasar Gede dipasang lampion-lampion dari Instagram. Sebenarnya pas malam itu bagus bisa menyala, tapi kalau sore hingga malam sering hujan datangnya minggu pagi.

"Penginnya ke sini pas malam, tapi sering turun hujan. Jadinya minggu pagi, mungkin besok-besok pas malam tidak hujan bisa ke sini," imbuh warga Purbayan, Sukoharjo ini. 

Hal senada juga disampaikan, Widiastuti (32) yang sengaja datang ke sini untuk melihat lampion imlek.

Baca Juga: Pandemi, Vihara Dharma Bhakti Jakarta Barat Tiadakan Perayaan Malam Sebelum Imlek

"Ini mumpung hari minggu libur, ngajak anak jalan-jalan. Nyenengin anak-anak," kata dia.

Menurutnya, sering ke sini kalau pas mau Imlek banyak lampion yang dipasang. Sudah dua tahun ini tidak ada lampion gara-gara pandemi Covid-19. 

"Pastinya senang. Kali ini memang tidak seramai dulu-dulu, tapi tetap jadi daya tarik buat berswafoto," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More