SuaraSurakarta.id - Belasan perwakilan pedagang Pasar Mebel Solo mendatangi dan bertemu anggota DPRD Solo, Selasa (18/1/2022) siang.
Sembari berurai air mata, kedatangan itu menolak rencana pemindahan pasar mebel yang mereka nilai memberatkan karena sudah puluhan tahun mereka menempati.
Selain itu, satu persatu pedagang mebel yang mayoritas kalangan emak- emak ini sambil menangis haru mencurahkan hati ke anggota legislatif. Mereka berharap wakil rakyat itu bisa menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Yang namanya raykat kecil itu kita juga curhat sama anggota dewan kan mas. Kita sudah 50 tahun berjualan di situ. Kok tiba tiba kita disuruh pindah, ya kita menolak tho," ungkap, Sutarni (58), warga Pedagang Pasar Mebel Solo.
Alasan Sutarmi yang kerap disapa Bu Nyemuk untuk menolak dipindah karena lingkungan pasar itu juga sudah menjadi tempat tinggal mereka.
Selain itu, masih menurutnya tanpa alasan yang pasti Pemkot Solo akan menjadikan pasar mebel tersebut dijadikan gedung baru Industri Kecil Menengah (IKM).
"Dengan secara tiba- tiba dengan alasan mau dijadikan gedung untuk IKM terus kita disuruh pindah. IKM itu apa kita juga tidak tahu, belum ada sosialisasinya juga sebelumnya," jelasnya.
"Hla kenapa pemerintah malah tidak membangun gedung atau tempat yang baru. Malah kita yang sudah lama, digusur disuruh pergi," ucap dia.
Hal yang sama juga ditegaskan warga pedagang mebel lain, Erlin. Dirinya menegaskan selama ini mencari nafkah hanya membuat mebel.
Baca Juga: 3 Tips Menjadi Pendengar yang Baik, Bantu Ringankan Beban Orang Lain!
Namun, dengan adanya rencana pemindahan warga di pasar mebel bibis ini membuat mereka semakin kebingungan.
"Sudah lama turun temurun kita menempati tempat ini. Ya kalau Pemkot Solo mau merenovasi monggolah. Tapi diharapkan setelah di renov kita bisa kembali menghuni berjualan mebel disitu," paparnya.
Selain itu, dalam kedatangan para pedagang ini juga telah menyampaikan dan memberikan beberapa poin tuntutan mereka ke anggota dewan yang mewakili, diantaranya yang berisi.
"Kami para pedagang pasar mebel sepakat dan sikap tuntutan kami untuk menolak untuk dipindahkan. Selain itu kita juga menolak perubahan status pedagang mebel dari Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi IKM," tegas dia.
Sementara, Anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Honda Hendarto usai menerima keluhan para pedagang mebel bibis ini mengungkapkan, akan membawa aspirasi warga pedagang ke Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Solo.
"Jadi setelah ini, kita akan mencari solusi antara pemerintah kota dengan pedagang. Bagaimana nanti baiknyalah. Jika komunikasi baik pedagang maupun pengampu kebijakan akan ada solusi. Saya yakin itu," jelas Honda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Era Baru Keraton Solo: PB XIV Purboyo Reshuffle Kabinet, Siapa Saja Tokoh Pentingnya?
-
Link Saldo DANA Kaget Spesial Warga Solo! Klaim Rp149 Ribu dari 4 Link Kejutan Tengah Minggu!
-
5 Kuliner Lezat Keraton Solo yang Hampir Punah, Di Balik Hangatnya Aroma Dapur Para Raja
-
7 Fakta Watu Gilang yang Menjadi Penentu Legitimasi Raja Keraton Surakarta
-
7 Makna Gelar Panembahan dalam Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta