Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 31 Desember 2021 | 09:04 WIB
Miniatur mobil lamborghini yang dijadikan contoh desain bagi pembuatan produk mobil listrik terbaru karya SMK Daya Wangsa, Rabu (29/12/2021). [Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi]

Kali pertama mengikuti kompetisi, Go-kart Listrik besutan Adzin dan rekan-rekan gurunya memenangkan perlombaan. Kompetisi yang dimenangkan SMK Daya Wangsa itu digelar Bappeda Wonogiri dan Malang.

“Sampai saat ini kami sudah memenangkan empat kompetisi. Alhamdulillah, ada yang juara dua, tiga, dan ada yang di podium pertama. Kami kembangkan dari tiap perlombaan, dalam artian, produk kendaraan listrik yang diperlombakan di kompetisi sebelumnya digunakan lagi di kompetisi selanjutnya. Jadi kami tidak menyalahi aturan panitia karena pengembangannya,” urai Adzin.

Adzin menuturkan dua tahun belakangan ini SMK Daya Wangsa mendapat teaching factory, konsep pembelajaran tentang cara sekolah dan industri barang/ jasa dapat bekerja sama dalam produksi dan menjual produknya. Fokus mereka dalam teaching factory saat ini adalah karoseri, pembuatan sebuah kendaraan mulai dari rangka, fisik, interior, semua bagian kendaraan sampai utuh.

“Kemarin kita menjual bak truk, kepala truk, ada pesanan perbaikan bodi mobil. Kemudian saat ini kami sedang membuat mobil listrik yang rencananya dijual,” kata Adzin.

Baca Juga: Fokus Mobil Listrik, Grup Hyundai Mulai Hentikan Pabrik Pengembangan Mesin Bensin

Berkat pengembangan dari 2018 sampai saat ini, SMK Daya Wangsa beberapa kali menerima kunjungan dari SMK-SMK di beberapa daerah. Berdasarkan informasi Ketua Program Studi Body Otomotif sekaligus Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Daya Wangsa, Aris Budi Raharjo, 40, sekolah yang pernah berkunjung ke SMK Daya Wangsa antara lain SMKN 5 Solo, SMKN 2 Salatiga, SMK di Malang, SMK di Ngargoyoso, dan lain-lain.

Sekolah-sekolah itu tertarik pada pengembangan kendaraan listrik besutan SMK Daya Wangsa. Mereka yang berkunjung mengetahui informasi mengenai kendaraan listrik itu dari media sosial dan forum komunikasi MGMP.

Motivasi dan Harapan

Mereka hanya bermodal semangat mengabdikan diri pada lembaga dan pembangunan sumber daya manusia.

Mengetahui kendaraan listrik makin menjadi tren di luar negeri dan kota-kota besar di Indonesia, guru sekaligus periset ingin turut mengenalkan kendaraan listrik pada warga lokal, Wonogiri, khususnya pada murid-muridnya.

Baca Juga: PLN Siapkan 21 SPKLU di Bali untuk Layani 500 Unit Mobil Listrik KTT G20 2022

“Saya pribadi ingin menekuni teaching factory yang kami dapatkan. Sebab dari sana benar-benar membuat siswa belajar dan berkembang. Misalnya, dari mereka yang sebelumnya tidak bisa membuat apa-apa, ketika pulang ke rumah mereka bisa membuat sesuatu yang baru,” ujar Adzin yang juga menjadi pengurus teaching factory di tempat kerjanya.

Load More