Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 26 Desember 2021 | 21:54 WIB
Reaksi pemain Indonesia setelah pemain Singapura Shawal Anuar mencetak gol bunuh diri pada leg kedua semifinal sepak bola Piala AFF Suzuki 2020 antara Singapura dan Indonesia di Stadion Nasional Singapura pada 25 Desember 2021. [Roslan RAHMAN / AFP]

SuaraSurakarta.id - Timnas Indonesia telah memastikan satu tiket di babak final Piala AFF 2020.

Skuad asuhan Shin Tae-yong (STY) melaju ke partai puncak usai menumbangkan Singapura, 4-2 dalam laga leg kedua semifinal di Stadion di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam WIB.

Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1-1 di leg pertama.

Meski menang dengan skor meyakinkan, namun duel itu tak berjalan mudah bagi Timnas Indonesia. Apalagi Singapura harus bermain dengan 8 pemain setelah tiga personelnya diganjar kartu merah oleh wasit.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron di Indonesia Melonjak Jadi 46 Orang

Bahkan meski di babak kedua Singapura bermain dengan 9 orang, namun Timnas Indonesia harus menjalani laga hingga babak extra time 2x15 menit untuk memastikan kemenangan.

Berbagai catatan pun diberikan mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 dan legenda hidup Arseto Solo atas performa Asnawi Mangkualam Bahar dan kolega.

Kepada Suarasurakarta.id, berikut rapor dan analisis lengkap Timnas Indonesia saat melawan Singapura versi sosok yang dijuluki Francesco Totti sang one man one club dari Tanah Jawa.

Penjaga Gawang

Kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata [ANTARA]

Eduard Tjong memberikan kredit poin bagi performa Nadeo Argawinata di bawah mistar gawang.

Baca Juga: Update Covid-19: Varian Omicron di Indonesia Sudah Mencapai 46 Kasus

Meski harus rela melihat gawangnya kebobolan dua gol, namun kiper Bali United itu mencatatkan sejumlah penyelamatan gemilang. Termasuk mementahkan penalti Faris Ramli di pengujung babak kedua.

"Nadeo cukup bagus ada beberapa penyelamatan penting, termasuk penalti. Kalau dari sisi kiper nggak ada masalah menurut saya," ungkap Edu.

Lini Belakang

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam WIB, [Roslan RAHMAN / AFP]

Beralih ke sektor pertahanan, Eduard Tjong memberikan catatan penting berkaitan dengan performa defender Timnas Indonesia.

Menurutnya, pemain belakang Timnas Indonesia terlalu banyak membuat pelanggaran yang tidak perlu, sehingga memberikan Singapura peluang berbahaya.

"Sudah tahu set piece Singapura itu bagus tapi banyak pelanggaran yang tidak perlu. Terlalu gampang buat pelanggaran yang nggak penting, contohnya ya tendangan bebas akhirnya jadi gol," ujar dia.

Edu juga menyoroti lini belakang Timnas Indonesia yang sering kalah dalam duel bola atas sejak leg pertama, namun tidak ada perubahan komposisi yang diturunkan Shin Tae-yong.

Dirinya terkejut pelatih asal Korea Selatan itu tak menurunkan Victor Igbonefo dan kembali memasang Fachrudin Wahyudi yang membentuk trio bek bersama Rizky Ridho, dan Alfeandra Dewangga di posisi bek tengah.

"Memang coach STY punya pertimbangan sendiri. Namun menurut saya seharusnya Igbonefo diturunkan karena kita sering kalah bola atas. Apalagi Igbonefo pasti kondisinya lebih fresh," ujar dia.

Untuk itu, Eduard Tjong memberi catatan tidak adanya perubahan dengan kelemahan tersebut.

"Selain itu, Singapura saat membangun serangan lewat umpan panjang maupun free kick pasti arahnya ke samping karena mereka tahu postur wing back kita itu pendek. Dari situ baru dilempar ke tengah dan selalu berbahaya," tambahnya.

Lini Tengah

Pemain Indonesia Ezra Harm Ruud Walian (tengah) diberi selamat oleh rekan setimnya setelah mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. Roslan RAHMAN / AFP

Eduard Tjong tak menampik lini tengah Timnas Indonesia bekerja keras saat melawan Singapura di leg kedua semifinal Piala AFF 2020.

Lini tengah dinilainya jadi ruh permainan Timnas Garuda dan membombardir lini pertahanan lawan sepanjang pertandingan.

"Lini tengah kita kerja keras sepanjang pertandingan. Tengah jadi kunci permainan timnas," tuturnya.

Hanya saja, dirinya menyoroti pertimbangan Shin Tae-yong menarik keluar Ramai Rumakiek dibanding Witan Sulaeman.

"Saya tidak tahu apakah (Rumakiek) cedera. Tapi kalau saya pribadi seharusnya Witan yang diganti. Dia sudah terforsir di babak pertama yang cukup kencang. Setelah itu habis di perpanjangan waktu. Mungkin juga pelatih memiliki pertimbangan tersendiri," paparnya

Lini Depan

Pemain Timnas Indonesia rayakan gol Ezra Walian ke gawang Singapura di leg kedua semifinal Piala AFF 2020 yang digelar di Stadion Nasional, Sabtu (25/12/2021). [dok.PSSI]

Sektor penyerangan, Eduard Tjong mengapresiasi Ezra Walian yang mencetak gol pembuka di babak pertama. Meski tak banyak peluang, menurutnya kondisi itu wajar apalagi pemain Persib Bandung itu bisa jadi pemantul bola.

"Ezra wajar dengan performa seperti itu karena tidak punya banyak kecepatan untuk mengimbangi anak-anak muda," tegasnya.

Masuknya Irfan Jaya dan Egy Maulana Vikri di paruh kedua disebutnya membaut perubahan besar dalam alur serangan Timnas Indonesia.

Hanya saja, Eduard Tjong menyoroti Irfan Jaya yang banyak membuang peluang dan terkesan 'rakus' saat mendapatkan bola.

"Irfan terlalu rakus bermain bola, jangan gitu dong. Saat tim butuh gol dan temanmu free ya jangan dimakan sendiri. Kalau dia misal buat assist kan semua orang juga tahu. Kalau dia nggak rakus ada itu empat peluang di depan gawang semua," kata dia.

Catatan Akhir

Dengan kelolosan ke final Piala AFF 2020, Eduard Tjong secara umum mengapresiasi perjuangan Timnas Indonesia. Dirinya juga memberikan apresiasi atas performa sepanjang turnamen hingga bisa melaju ke partai puncak.

"Respect untuk timnas kita yang sempat drop lalu bangkit. Dari keseluruhan, daya juang dan pressure mereka luar biasa. Coach Shin Tae-yong pasti sudah memiliki catatan evaluasi sebelum laga final Piala AFF 2020," pungkas Eduard Tjong.

Load More