Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 10 Desember 2021 | 16:42 WIB
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi mobil SAR UNS yang tertimbun lahar erupsi Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Jumat (10/12/2021). [Solopos/Istimewa/Dokumentasi IOF Rescue]

SuaraSurakarta.id - Mobil milik Tim Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ikut serta melakukan evakuasi korban Gunung Semeru. Namun, mobil TIM SAR UNS Solo itu harus mengalami musibah, yaitu tertimbun lahar dingin. 

Mobil TIM SASR UNS Solo yang tertimbun lahar dingin itu adalah Mobil Toyota Hilux di Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). Saat ini mobil tersebut berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Jumat (10/12/2021).

Menyadur dari Solopos.com, Mobil Toyota Hilux milik tim SAR UNS itu sempat terjebak lahar dingin saat hendak membantu evakuasi korban erupsi Gunung Semeru. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Evakuasi mobil tim SAR UNS dilakukan Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Evakuasi memakan waktu tiga jam karena terkendala teknis.

Baca Juga: Update Bencana Gunung Semeru, Pencarian Terkendala Mendung, 12 Orang Masih Hilang

Tim SAR gabungan mengeruk lahar yang menimbun mobil tim SAR UNS menggunakan dua unit ekskavator. Mereka harus mengeduk sedalam 3 meter hingga kelihatan ban mobil.

Anggota Indonesia Off-Road Federation (IOF) Rescue, Mujiyo, menceritakan perihal proses evakuasi mobil tim SAR UNS. Jiyo, sapaan akrabnya, berada di lokasi untuk mengevakuasi mobil Toyota Hilux tersebut.

“Evakuasi mulai jam 08.00 WIB. Kami bikin jalur untuk alat berat. Evakuasi melibatkan alat berat, ada dua ekskavator. Kami mengeduk tanah di sekitar mobil itu diameter 3 meter. Kami butuh ruang lebar untuk mengangkat mobil itu,” kata Jiyo, sapaan akrab Mujiyo, saat dihubungi, Jumat (10/12/2021).

Kondisi Mobil SAR UNS

Jiyo menyampaikan mobil mobil SAR UNS sudah diletakkan di tempat aman dan akan dibawa ke Kota Solo pada Sabtu (11/12/2021) malam. Mobil tersebut akan diangkut menggunakan anhang trailer atau biasa disebut gerobak tarik atau gandeng.

Baca Juga: Korban Meninggal Bencana Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 43 Orang

“Mobil hancur. Saat evakuasi itu saja kami kesulitan menemukan pengait saat akan mengangkat mobil pakai ekskavator,” kata Jiyo.

Jiyo menggambarkan bodi mobil ringsek. Lahar dingin Semeru memenuhi kabin mobil.

“Pasir, lumpur masuk semua [ke dalam mobil]. [Mobil] hancur. Gardan belakang putus, per putus, kaca depan dan samping kiri pecah. Mobil tidak bisa jalan. Hanya ban depan saja yang masih [lumayan],” jelas dia saat ditanya penampakan mobil Toyota Hilux milik SAR UNS.

Jiyo tidak bisa memastikan apakah mobil tersebut bisa diperbaiki atau tidak. “Harus dicek dulu ya. Tetapi kalau kondisinya begitu sepertinya memakan waktu lama dan biaya mahal. Mesin mobil kemungkinan 100 persen tidak bisa dipakai,” ungkap dia.

Jiyo menyampaikan proses evakuasi pada Jumat berjalan lancar. Dia menceritakan cuaca di lokasi terdampak erupsi Semeru cerah dan panas.

“Hari ini cerah, panas. Jadi kami bisa evakuasi sejak pagi sampai ini tadi,” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat sore.

Tetapi, Jiyo tidak dapat menutupi kekhawatirannya saat mengevakuasi mobil SAR UNS. Alasannya masuk akal. Lokasi itu dihantam lahar dingin pada Selasa lalu.

“Agak dag, dig, dug ya. Lokasi ini kan kampung yang tersapu lahar dingin. Kampung ini dekat sungai aliran dari puncak Semeru. Saat lahar dingin, sungai penuh sehingga meluber ke kampung. [Mobil SAR UNS] ini tertimbun saat melintas di jalan raya, jalan besar, jalur poros.”

Load More