SuaraSurakarta.id - Varian Omicron menjadi momok penduduk dunia. Virus yang berkembang di Afrika Selatan itu mulai menyebar di beberapa negara.
Namun demikian, varian Omicron belum ditemukan di Indonesia. Masyarakat pun diimbau tetap waspada dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat guna menghindari penularan virus corona varian Omicron.
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr. Windhu Purnomo, mengatakan varian Omicron memang belum terdeteksi di Indonesia. Kendati begitu, hal itu bukan tolok ukur bila varian ini tidak ada di Indonesia.
“Belum terdeteksi itu belum tentu virus [Omicron] itu tidak ada di sini. Tapi mudah-mudahan tidak ada betul. Makanya, kita perlu jaga pintu masuk negara supaya Omicron tidak muncul,” papar dr. Windhu dikutip dari ANTARA Selasa (7/12/2021).
Windhu menjelaskan sampai saat ini varian Delta masih mendominasi penularan virus corona di Indonesia. Sejauh ini, kata dia, WHO belum mengetahui karakteristik dari Omicron.
WHO juga belum bisa memastikan apakah Omicron lebih berbahaya, lebih menular dan lebih mematikan daripada varian Delta. Windhu menjelaskan kebanyakan orang yang terjangkit Omicron di Afrika Selatan dan Boswana masih berusia muda yang memiliki risiko rendah terhadap kematian.
“Kalau varian Delta memang jelas lebih menular dan mematikan dibandingkan varian asli dari Wuhan. Sama dengan Delta, Omicron juga bisa mereinfeksi dan menginfeksi orang yang sudah divaksin. Tapi apakah Omicron lebih mematikan? Kita belum tahu karena sampai hari ini belum ada laporan kasus kematian karena Omicron,” terang dr. Windhu.
Juru Bicara vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan penundaan PPKM Level 3 pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak menghilangan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
Dia mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dengan tetap melaksanakan prokes secara ketat.Menurutnya, saat ini sudah hampir 45 negara yang melaporkan telah menemukan varian Omicron. Terdapat fakta menarik terkait penemuan varian Omicron di Spanyol dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron, Menlu Retno Dorong Percepatan Vaksinasi Global
“Beberapa kasus di Spanyol dan Amerika, varian Omicron terdeteksi tapi tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Itu jadi perhatian kita untuk lebih hati-hati. Kita tetap lakukan pengetatan di pintu masuk negara. Tapi, kita tetap harus bisa laksanakan prokes. Kalau prokes dijalankan dengan baik, maka virus tidak akan berkembang. Itu tergantung perilaku kita,” paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025