Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 04 Desember 2021 | 19:34 WIB
Warga Dusun Ginadekulon, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri bekerja bakti di dusun setempat pada 2021 ini. Seluruh rumah warga dusun tersebut menghadap selatan. (Solopos/Istimewa/Sumarno)

SuaraSurakarta.id - Penduduk di Indonesia memiliki beragam budaya. Tradisi nenek moyang selalu dijaga dan dilakukan sampai sekarang. 

Seperti di Wonogiri, memiliki budaya yang sangat unik. Posisi rumah di Dusun Ginadewetan dan Ginadekulon, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri menghadap ke selatan.

Menyadur dari Solopos.com, Kepala Desa (Kades) Tlogoharjo, Miyanto, mengatakan kepercayaan itu sudah menjadi bagian dari kehidupan warga Dusun Ginadewetan dan Ginadekulon. Warga meyakininya secara turun temurun.

Dia bersyukur warga dapat hidup rukun baik dengan sesama warga dusun tersebut maupun dengan warga dusun lain yang tidak mempercayai mitos tersebut.

Baca Juga: Tuai Pujian, Wanita Cantik Asal Wonogiri Jadi Blantik Sapi, Kisahnya Viral di Medsos

“Kehidupan warga berjalan normal-normal saja. Mereka hidup rukun,” ujar Kades.

Diberitakan sebelumnya, semua rumah di dua dusun di Desa Tlogoharjo menghadap ke selatan. Dua dusun tersebut adalah Dusun Ginadewetan dan Ginadekulon. Terdapat 143 keluarga di dua dusun tersebut.

Kepala Dusun Ginade yang memiliki wilayah tugas Dusun Ginadekulon dan Ginadewetan, Sumarno, 61, bercerita keyakinan itu sudah turun temurun. Dari cerita orang terdahulu, awalnya warga setempat tak boleh membangun rumah menghadap ke utara. Sebab, ada danyangan atau tempat keramat yang terdapat di sisi utara.

Warga yang membangun rumah menghadap ke utara diyakini hidupnya bakal tak selamat atau tak tenteram. Sejak saat itu warga membangun rumah menghadap arah yang berlawanan dengan arah utara, yakni arah selatan. Warga meyakini tinggal di rumah yang menghadap selatan akan selamat dan tenteram. Keyakinan itu tumbuh subur sampai sekarang.

“Pernah ada pendatang yang membangun rumah menghadap utara. Kalau enggak salah saat itu 1981 atau 1982. Warga sudah mengingatkan agar jangan membangun rumah menghadap utara karena tak baik. Orang bersangkutan tetap nekat. Selang satu setengah tahun semua anggota keluarga pendatang itu meninggal dunia dalam waktu berbeda karena sakit,” ucap Sumarno kepada Solopos.com, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Kapok! Videonya Viral Saat Bawa Celurit di Jalanan, Pemuda Wonogiri Ini Berakhir Ngenes

Kepercayaan itu berlanjut hingga kini. Jika ada warga yang baru membangun rumah pasti menghadap ke selatan. Kondisi itu membuat rumah warga tak selalu menghadap ke jalan. Tak sedikit rumah yang membelakangi jalan. Warga tetap membangun rumah menghadap ke selatan meski di depan rumahnya ladang atau bahkan hutan.

“Budaya ini ada sejak zaman dahulu yang masih diyakini sampai sekarang. Budaya ini hanya ada di Ginadewetan dan Ginadekulon. Warga dusun lainnya di Desa Tlogoharjo enggak mengikuti,” kata Sumarno.

Load More