Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 03 Desember 2021 | 20:45 WIB
Sejumlah anggota Polres Sukoharjo gandeng eks Napiter saat bhaksos religi membantu membersihkan gereja smabuta Natal di di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Emunah Solo Baru Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah Jumat (3/12/2021). [ANTARA/HO-Humas Polres Sukoharjo]

SuaraSurakarta.id - Aksi positif dilakukukan sejumlah eks narapidana terorisme (napiter) di Sukoharjo dalam menyambut Hari Raya Natal 2021.

Digandeng Polres Sukoharjo, sebanyak lima eks napiter membersihkan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Emunah Solo Baru Sukoharjo, Jumat (3/12/2021).

Pada acara bhakti sosial religi bertema "Jumat Bersih" diikuti puluhan personel Polres Sukoharjo bersama sejumlah eks Napiter dengan semangat membantu bersih-bersih baik di halaman gereja maupun di dalam tempat ibadah dalam menyambut Hari Natal 2021.

Kapolsek Grogol Polres Sukoharjo AKP Dodiawan menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan program Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, dimana setiap hari Jumat anggotanya melaksanakan bakti religi membersihkan tempat-tempat ibadah di Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Kapasitas Jemaat Gereja saat Natal di Lampung Dibatasi 50 Persen

"Jadi setiap hari Jumat, kami selalu melaksanakan bersih-bersih di tempat ibadah seperti, masjid, gereja, pura, dan vihara di wilayah hukum Polres Sukoharjo," kata Dodiawan dikutip dari ANTARA.

Menurut dia, pihaknya kali ini, dengan mengajak eks napiter, Banser, kelompok perguruan pencak silat, dan elemen masyarakat lainnya, anggota Polres Sukoharjo melaksanakan bhakti religi membersihkan Gereja Emunah Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

"Kegiatan membersihkan tempat-tempat ibadah ini, akan terus dilakukan Polres Sukoharjo setiap hari Jumat sebagai program berkelanjutan," ujar dia.

Sementara itu, eks napiter Roki Aprisdianto mengatakan kegiatan Bhakti Religi Jumat Bersih ini merupakan kegiatan yang positif, dimana kegiatan ini, sebagai wujud toleransi antar umat beragama.

"Sebagai umat beragama kita harus saling bertoleransi, hal ini, guna menjaga kebersamaan dan kerukunan antar umat. Karena ketika kita selalu menjaga kerukunan antar sesama, maka NKRI akan menjadi negara yang kuat," paparnya.

Baca Juga: Rawat Pasien Teroris di Gereja, 18 Petugas Medis Ditangkap Militer Myanmar

Sementara itu, Roki Aprisdianto merupakan eks Napiter yang terlibat kasus bom rakitan di wilayah Solo Raya pada 2010 hingga 2012. Roki merupakan eks Napiter terlibat kasus teror bom di Polsek pasar Kliwon Solo.

Load More