SuaraSurakarta.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mendapat sambutan tak hangat dari masyarakat saat meninjau air sungai yang tercemar oleh limbah pabrik di Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Melalui unggahan video di channel YouTube Kang Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta itu sengaja melakukan sidak ke Desa Gupit setelah mendapati laporan dari warga soal keluhan air sungai yang tercemar akibat limbah pabrik.
Dalam video itu, Dedi Mulyadi datang ke Desa Gupit bersama beberapa perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sesampainya di lokasi, ia langsung bergerak untuk mengecek sungai yang tercemar tersebut.
Bener saja, Dedi Mulyadi menemukan pipa aliran limbah pabrik yang bocor. Sehingga menjadi penyebab utama air sungai tersebut tercemar. Akibatnya, air sungai itu pun menimbulkan bau tak sedap.
Baca Juga: Meski Sudah Jinak, Ini Jenis Harimau yang Dipelihara Konglomerat Asal Sukoharjo
Namun, pada saat sedang mengecek sungai tersebut. Pria berusia 50 tahun itu dikejutkan dengan warga yang ramai-ramai mendatanginya. Rupanya warga ingin menyampaikan aspirasinya soal sungai yang tercemar tersebut.
Di hadapan wakil rakyat itu, terlihat seorang pemuda bernama Herman menyampaikan bahwa sungai tersebut telah tercemar limbah pabrik selama empat tahun terakhir.
"Setiap hari bau busuk pak, pipanya sering mengalami kebocoran. Diperbaiki, patah lagi. Lha terus bagaimana?,'' ujar Herman.
Kemudian pemuda lainnya yang bernama Tomo turut menyampaikan keluhannya. Diantaranya soal ketidaksiapan PT. RUM dalam mengelola limbah pabrik hingga dinilai salah lokasi pada saat mendirikan pabrik tersebut.
"Yang pertama PT. RUM ini belum siap produksi pak, karena ipalnya gak cukup dan sering rusak-rusak terus. Selain itu, alat H2SO4 Recovery belum terpasang. Ada alat yang dipasang tapi bukan H2SO4 Recovery, mereka pasang Wet Scrubber," ungkap Tomo.
Baca Juga: Ngeri! Punya Lahan 9 Hektar, Konglomerat Asal Sukoharjo Pelihara Harimau
"Kemudian yang terakhir salah lokasi pak, PT. RUM berdiri sangat dekat dengan pemukiman. Kawasan ini belum siap jadi kawasan industri karena sarana dan prasarana belum memadai," tandasnya.
Berita Terkait
-
Didatangi Nenek Berhijab Pink dari Jauh, Dedi Mulyadi Syok : Cari Duda Sampai Sini?
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Dari Aura Kasih Untuk Dedi Mulyadi: Wilujeung Tepang Taun Kang
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Kasus 'Kencing' Pertalite Terbongkar: Polres Sukoharjo Bekuk Mafia BBM Subsidi
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Satreskrim Polresta Solo Ungkap Misteri Avanza Raib di Parkiran Hotel, Pelaku Dibekuk
-
Jokowi ke Massa TPUA: Tak Ada Kewajiban Tunjukkan Ijazah Saya
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM