Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 November 2021 | 15:26 WIB
Striker Persis Solo, Irfan Bachdim berusaha melewati adangan pemain PSIM Yogyakarta, Ahmad Baasithdalam lanjutan Liga 2 musim 2021 di Grup C usai dikalahkan PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan, Senin (15/11/2021). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Usai Persis Solo dikalahkan oleh PSIM Yogyakarta, muncul gerakan #EkoOut. Namun demikian, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak mau ikut campur soal protesnya para suporter itu. 

Gibran menyebut gerakan #EkoOut yang dilontarkan kelompok pendukung tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu ditujukan kepada manajemen Persis Solo. Dengan begitu, gerakan #EkoOut merupakan ranah manajemen Persis Solo.

Gibran menegaskan kehadirannya di Stadion Manahan Solo sebagai kepala daerah alias tuan rumah. “Saya datang sebagai tuan rumah, bukan pendukung Persis Solo. Saya netral saja,” kata Gibran dikutip dari Solopos.com Selasa (16/11/2021).

Gibran lantas mengimbau pendukung dan pencinta sepakbola, serta warga Solo dan sekitarnya untuk menjaga tensi. Terpilihnya Solo sebagai tuan rumah Liga 1 dan Liga 2 harus mendapat dukungan semua pihak.

Baca Juga: Kalahkan Persis Solo, Seto Nurdiyantoro Apresiasi Kinerja Pemain PSIM Yogyakarta

“Harus dijaga, keamanannya. Harus siap kalah juga. Kalau menang dijaga selebrasinya. Kalah enggak perlu marah-marah. Kita itu tuan rumah. Jangan sampai [bikin kerusuhan]. Sudah dipercaya Liga 1 dan 2, eman-eman [sayang],” beber Gibran.

Pihaknya bakal mengantisipasi laga Persis Solo berikutnya mengingat tensi gerakan #EkoOut belum turun. Gibran bakal mengundang Pasoepati untuk mengobrol dan menurunkan tensi. “Saya yakin enggak akan terjadi kasus serupa, jangan sampai lah,” tutupnya.

Sebelumnya, Gibran menyayangkan aksi ratusan suporter yang menggeruduk Stadion Manahan usai laga derbi tersebut. Dalam laga lanjutan pekan kedelapan Liga 2 itu, Persis Solo harus mengakui keunggulan PSIM Jogja dengan skor 0-1.

“Kalah yo kalah. Hla piye (hla bagaimana)? Bal-balan, bal e bunder, iso menang iso kalah [sepakbola, bolanya bundar, bisa kalah bisa menang],” ucapnya, di Balai Kota Solo, Senin (15/11/2021) pagi.

Soal keramaian yang sempat terjadi di depan Stadion Manahan, Gibran menyebutnya sudah teratasi oleh kepolisian. “Sudah diatasi Pak Kapolresta. Ya, jangan sampai terjadi lagi,” kata dia.

Baca Juga: Keok di Derbi Mataram, Suporter Persis Solo Mencak-mencak: MU Cabang Solo, Loyo!

Load More