SuaraSurakarta.id - Mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Innova warna putih AD 1 A diparkir di halaman SD N 113 Nusukan Barat, Banjarsari, Solo.
Putra sulung Presiden Jokowi ini memarkir mobil dinasnya, karena menemukan adanya guru dan siswa tidak memakai masker saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Guru dan siswa di sekolah tersebut pun semua langsung dilakukan swab di tempat.
"Ada 60 guru dan siswa yang di swab. Yang datang hari itu semuanya di swab," kata Lurah Nusukan, Uti Sri Wahyuni, saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, hasil tes swab hasilnya negatif dan ini sudah konfirmasi dengan kepala puskemas Nusukan serta Kepala SD.
"Hasilnya swabnya negatif semua," kata dia.
Ia sendiri tidak mengetahui secara pasti saat wali kota melakukan sidak ke sekolah-sekolah di Nusukan. Gibran pun tidak tahu apakah yang tidak masker itu guru atau murid, atau guru dan murid.
"Saya tidak tahu, karena saat kejadian tidak di lokasi. Saya datang ke lokasi, Pak Wali Kota sudah pergi tapi pelaksana swab masih berlangsung," ungkapnya.
Selain sidak di SDN 113 Nusukan Barat, Gibran juga sidak ke SD Muhammadiyah. Tapi yang ditemukan ada yang tidak pakai masker di SDN 113 Nusukan Barat dan langsung di swab.
Baca Juga: Varian Delta AY di Malaysia, Wajib PCR Sebagai Syarat Naik Pesawat Kembali Dipertimbangkan
Di SD Muhammadiyah memang di swab tapi bukan karena ada kasus ditemukan tidak pakai masker. Tapi swab hanya untuk testing dan semuanya sesuai protokol kesehatan.
"Sidaknya itu di SD Muhammadiyah dulu sekitar pukul 08.30 WIB, setelah itu ke SDN 113 Nusukan," sambungnya.
Sementara itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika mobil dinasnya diparkir di SDN 113 Nusukan Barat karena ditemukan ada guru dan siswa tidak pakai masker saat PTM.
"Ora nganggo masker gurunya. Siswanya juga," tandas dia.
Gibran menemukan kasus ini saat melintas sebelum menuju Balai Kota Solo. "Kebetulan saya lewat sebelum ke balai kota," ujarnya.
Gibran masih menemukan anak-anak sekolah yang tidak pakai masker dan tidak dijemput orang tuanya saat pulang.
Itu akan menjadi perbaikan untuk kedepannya, standar operasional prosedur (SOP) akan diperbaiki lagi.
"Yang penting itu gurunya. Kalau guru pakai masker, murid pasti akan pakai masker. Kalau gurunya tidak ngasih contoh, yo muridnya sak-sake," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
Terkini
-
Sidang Gugatan Mobil Esemka Memanas, Penggugat Minta Cek Lokasi, PT SMK Tolak Keras
-
Ribuan Orang Hadiri Ceramah Zakir Naik di Solo, Ada Eks Terpidana Bom Bali
-
Penemuan Mayat di Ngadirojo Wonogiri Korban Pembunuhan? Polisi Tunggu Hasil Ini
-
Bocor Alus! Ini Poin-Poin Hasil Pertemuan Wali Kota Solo dengan Fraksi PDIP
-
Viral! KA Sancaka Dilempar Batu di Klaten, Penumpang Terluka Kena Serpihan Kaca, Ini Kronologinya