SuaraSurakarta.id - Lima mantan pemain Perserang Serang terbukti terlibat dalam pengaturan skor dalam pertandingan Perserang lalu.
Mereka pun mendapatkan sanksi tegas dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Kelima pemain tersebut mendapat sanksi dengan durasi yang berbeda-beda.
Kelima mantan pemain Perserang Serang adalah, Eka Dwi Susanto yang mendapat sanksi 60 bulan larangan beraktivitas. Denda sebesar Rp 30 juta dan 60 bulan larangan masuk area stadion.
Fandi Edy, dikenakan sanksi 48 bulan larangan beraktivitas. Denda sebesar Rp 20 juta dan 48 bulan larangan masuk area stadion.
Fandi Edy merupakan mantan pemain Persis Solo di pentas Divisi Utama 2014 silam.
Selanjutnya ada Ivan Julyandhi yang dikenakan sanksi 24 bulan larangan beraktivitas. Denda Rp 10 juta dan 24 bulan larangan masuk area stadion.
Ade Ivan Hafilah, dikenakan sanksi 36 bulan larangan beraktivitas. Denda Rp 15 juta dan 36 bulan larangan masuk area stadion.
Terakhir adalah Aray Suhendri yang dikenakan sanksi 24 bulan larangan beraktivitas. Denda Rp 10 juta dan 24 larangan masuk area stadion.
Baca Juga: Link Live StreamingAHHA PS Pati vsPersis Solo: Misi Laskar Sambernyawa Nyaman di Puncak
Sementara untuk mantan Pelatih Perserang, Putut Widjanarko diputuskan tidak bersalah.
Komdis PSSI juga menjatuhkan sanksi kepada pemain yang bukan pemain Perserang Serang.
Dia adalah mantan pemain Persic Cilegon, Muhammad Diksi Hendika. Ia mendapat sanksi 12 bulan larangan beraktivitas dengan denda 10 juta dan 12 bulan larangan masuk area stadion.
Manajer Perserang, Babay Karnawi mengatakan jika pengakuan dan barang bukti yang dimiliki telah melaporkan lima pemain yang terindikasi pengaturan skor ke PSSI.
Indikasi pengaturan skor ditemukan saat pada sejumlah pertandingan yang dilakoni Perserang.
"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang agar kalah melawan Persekat Tegal, Rans Cilegon, dan Badak Lampung FC," terang dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gibran Absen di Reshuffle Kabinet Prabowo, Jokowi: Itu Hak Penuh Presiden!
-
Sinyal Politik 2029: Jokowi Tegaskan Perintahkan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode ke Relawan
-
Granat Ditemukan Ditumpukan Rongsok, Akan Dicek di Mako Brimob Boyolali
-
Warga Mojosongo Temukan Granat saat Pilah Tumpukan Rongsok
-
Komisi X DPR RI Sarankan Erick Thohir Agar Segera Mundur dari Ketua Umum PSSI